Korut Tidak Mungkin Hentikan Produksi Senjata Nuklir - Radar Militer

26 Oktober 2016

Korut Tidak Mungkin Hentikan Produksi Senjata Nuklir

Kim Jong Un
Kim Jong Un

Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS), James R Clapper Junior, mengungkapkan keraguan yang amat mendalam tentang kemungkinan untuk membujuk Korea Utara (Korut) meninggalkan program senjata nuklir. Clapper mengatakan, usaha denuklirisasi adalah tindakan sia-sia, karena itu harapan satu-satunya adalah melucuti kemampuan Korut mengembangkan senjata nuklir.
“Saya pikir gagasan untuk membiarkan Korut dengan tidak memiliki senjata nuklir tak dapat diharapkan lagi. Mereka tidak akan mungkin menghentikan program senjata nuklir. Itu adalah tiket mereka untuk bertahan hidup," tegas Clapper, sebagaimana dilansir New York Times, Rabu (26/10/2016).
Komentar tersebut disampaikan Clapper untuk menanggapi aktivitas Korut yang terus melakukan tindakan agresif, serta kemungkinan berhasilnya negosiasi dengan para pemimpin Korut. Dalam beberapa bulan terakhir pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, terus memerintahkan militernya untuk melakukan uji coba nuklir. Meskipun, sebagian besar mengalami kegagalan.
Beberapa bulan lalu, Korut melakukan dua kali uji nuklir dan mengalami kegagalan. Kendati demikian, tindakan provokatif Korut telah memicu ketidakstabilan di Semenanjung Korea. Bahkan, AS dan Korea Selatan (Korsel) telah memutuskan menyebar sistem antimisil THAAD secepatnya. Ini bertujuan untuk menahan ancaman yang datang dari Korut.
Dalam pidato di Dewan Hubungan Luar Negeri Clapper, Clapper juga menyampaikan pendapatnya seputar ketidakstabilan di Kota Mosul. Ia memprediksi proses pengambilalihan Mosul dari militan ISIS membutuhkan waktu yang cukup lama. Jika AS memberlakukan zona larangan terbang Suriah, militer Rusia bisa saja untuk menembak pesawat AS jika terancam.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/10/26/18/1524722/korut-tidak-mungkin-hentikan-produksi-senjata-nuklir

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb