Anti-Rudal "THAAD" AS |
Militer Tiongkok dan Rusia menentang rencana penempatan sistem anti rudal atau anti-misil Amerika Serikat THAAD (Terminal High-Altitude Area Defense) di Korea Selatan.
Hal itu terungkap saat kedua pihak mengadakan briefing anti-rudal balistik dalam Forum Xiangshan yang sedang berlangsung di Beijing, Senin (17/10/2016) sore.
Rencana penempatan sistem anti rudal "THAAD" di Korsel yang mengundang perdebatan masyarakat menjadi topik utama berbagai pihak selama forum Xiangshan.
Lapisan tertinggi militer kedua negara dengan tegas menentang rencana AS untuk menempatkan sistem anti-rudal "THAAD" di Korsel.
Tiongkok dan Rusia akan mengadakan latihan anti-rudal gabungan ke-2 pada tahun depan.
Wakil pihak Tiongkok Mayor Jenderal Cai Jun mengatakan, masalah pertahanan rudal memiliki dampak mendalam dan berjangka panjang terhadap hubungan negara-negara besar, perdamaian dan keamanan internasional, juga berdampak terhadap proses pengontrolan dan perlucutan senjata.
Tindakan AS yang secara sepihak mengembangkan rancangan pertahanan multilateral merupakan tindakan non-konstruktif.
Bahkan ini akan memperburuk situasi keamanan global, merusak keseimbangan strategi global dan kestabilan keamanan regional, menghalangi proses perlucutan senjata dan non-proliferasi, dan mungkin akan menimbulkan persaingan senjata putaran baru.
AS dan Korsel memutuskan untuk menempatkan sistem antirudal "THAAD" di Korsel, ini jelas sekali tidak cocok dengan tujuan yang diumumkan semula, dan akan dengan serius merugikan kepentingan dan keamanan negara-negara terkait termasuk Tiongkok dan Rusia.
"Pihak Tiongkok dengan tegas menentang hal tersebut dan mendesak AS dan Korsel melakukan perubahan."
"Pendirian Tiongkok dan Rusia mengenai hal tersebut hampir sama, keduanya menentang suatu negara atau kelompok meningkatkan sistem antirudal tanpa batas, sehingga merusak kestabilan strategi dan keamanan internasional," tegas Cai Jun.
Wakil pihak Rusia Letnan Jenderal Bozzini Hill menyatakan, AS mendorong pembangunan sistem antirudal Eropa dan Asia Pasifik, tujuannya ialah untuk membendung kekuatan nuklir strategis Rusia dan Tiongkok, dan memperkukuh posisi AS sebagai penguasa di dunia.
THAAD adalah sistem pertahanan misil yang dirancang untuk menangkal dan menghancurkan misil balistik.
Sistem tersebut sejauh ini telah terbukti efektif menangani misil balistik jarak pendek dan menengah.
Seoul dan Washington, Juli lalu, sepakat untuk mengerahkan sistem itu di Semenanjung Korea setelah diketahui, pada saat itu, Korea Utara melangsungkan uji coba peluncuran misil hampir setiap pekan.
Sementara jajak-jajak pendapat menunjukkan adanya lebih dari 50% dukungan publik bagi tameng anti-misil itu, pengumuman pengerahan THADD memicu protes keras di Seoul dan di kawasan di mana sistem penangkal misil itu akan ditempatkan.
Masyarakat di dekat lokasi penempatan sistem itu mengaku khawatir mereka akan menjadi target serangan Korea Utara jika perang pecah, dan bahwa THAAD bisa membahayakan kesehatan dan keamanan, khususnya karena radiasi yang dipancarkan radar sistem penangkal misil itu. (CRI/VOA Indonesia)
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasional/2016/10/19/militer-tiongkok-dan-rusia-menentang-penempatan-anti-rudal-thaad-as-di-korsel?page=3
Hal itu terungkap saat kedua pihak mengadakan briefing anti-rudal balistik dalam Forum Xiangshan yang sedang berlangsung di Beijing, Senin (17/10/2016) sore.
Rencana penempatan sistem anti rudal "THAAD" di Korsel yang mengundang perdebatan masyarakat menjadi topik utama berbagai pihak selama forum Xiangshan.
Lapisan tertinggi militer kedua negara dengan tegas menentang rencana AS untuk menempatkan sistem anti-rudal "THAAD" di Korsel.
Tiongkok dan Rusia akan mengadakan latihan anti-rudal gabungan ke-2 pada tahun depan.
Wakil pihak Tiongkok Mayor Jenderal Cai Jun mengatakan, masalah pertahanan rudal memiliki dampak mendalam dan berjangka panjang terhadap hubungan negara-negara besar, perdamaian dan keamanan internasional, juga berdampak terhadap proses pengontrolan dan perlucutan senjata.
Tindakan AS yang secara sepihak mengembangkan rancangan pertahanan multilateral merupakan tindakan non-konstruktif.
Bahkan ini akan memperburuk situasi keamanan global, merusak keseimbangan strategi global dan kestabilan keamanan regional, menghalangi proses perlucutan senjata dan non-proliferasi, dan mungkin akan menimbulkan persaingan senjata putaran baru.
AS dan Korsel memutuskan untuk menempatkan sistem antirudal "THAAD" di Korsel, ini jelas sekali tidak cocok dengan tujuan yang diumumkan semula, dan akan dengan serius merugikan kepentingan dan keamanan negara-negara terkait termasuk Tiongkok dan Rusia.
"Pihak Tiongkok dengan tegas menentang hal tersebut dan mendesak AS dan Korsel melakukan perubahan."
"Pendirian Tiongkok dan Rusia mengenai hal tersebut hampir sama, keduanya menentang suatu negara atau kelompok meningkatkan sistem antirudal tanpa batas, sehingga merusak kestabilan strategi dan keamanan internasional," tegas Cai Jun.
Wakil pihak Rusia Letnan Jenderal Bozzini Hill menyatakan, AS mendorong pembangunan sistem antirudal Eropa dan Asia Pasifik, tujuannya ialah untuk membendung kekuatan nuklir strategis Rusia dan Tiongkok, dan memperkukuh posisi AS sebagai penguasa di dunia.
THAAD adalah sistem pertahanan misil yang dirancang untuk menangkal dan menghancurkan misil balistik.
Sistem tersebut sejauh ini telah terbukti efektif menangani misil balistik jarak pendek dan menengah.
Seoul dan Washington, Juli lalu, sepakat untuk mengerahkan sistem itu di Semenanjung Korea setelah diketahui, pada saat itu, Korea Utara melangsungkan uji coba peluncuran misil hampir setiap pekan.
Sementara jajak-jajak pendapat menunjukkan adanya lebih dari 50% dukungan publik bagi tameng anti-misil itu, pengumuman pengerahan THADD memicu protes keras di Seoul dan di kawasan di mana sistem penangkal misil itu akan ditempatkan.
Masyarakat di dekat lokasi penempatan sistem itu mengaku khawatir mereka akan menjadi target serangan Korea Utara jika perang pecah, dan bahwa THAAD bisa membahayakan kesehatan dan keamanan, khususnya karena radiasi yang dipancarkan radar sistem penangkal misil itu. (CRI/VOA Indonesia)
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasional/2016/10/19/militer-tiongkok-dan-rusia-menentang-penempatan-anti-rudal-thaad-as-di-korsel?page=3