Pesawat Tempur Siluman PAK FA |
Pesawat tempur siluman T-50 PAK-FA (Promising Aviation Complex of Frontline Aviation) dibangun sebagai jawaban dari pesawat generasi kelima Amerika Serikat F-22 Raptor. Kantor Berita Rusia TASS menulis bahwa PAK FA adalah intisari dari semua teknologi rancang bangun pesawat tempur Rusia. Hanya sedikit informasi yang diketahui tentang pesawat ini. Kecanggihan dan kemampuan T-50 PAK FA menjadi rahasia yang disimpan rapa.
Pesawat generasi kelima PAK FA terbuat dari gabungan beberapa macam serat karbon yang diperkuat polimer. Penggunaan bahan ini untuk pertama kalinya digunakan dalam pembuatan sebuat pesawat. Bahan ini lebih ringan dari alumunium, lebih kuat dibanding titanium, dan empat atau lima kali lebih ringan dari pada baja. PAK FA empat kali lebih ringan dari pada pesawat tempur yang menggunakan bahan baja, karena 70% badan pesawat menggunakan bahan -bahan tradisional.
Sukhoi Design Bureau, perancang dan pembuat T-50 PAK FA, mencatat belum pernah ada pesawat dengan jejak radar rendah, visibilitas optikal dan infra merah. Para ahli di Rusia memperkirakan Radar Cross-Section (RCS) PAK FA adalah 0,3-0,4 meter persegi, sementara para ahli Barat memperkirakan RCS pesawat siluman ini tiga kali lebih kecil, sekitar 0,1 meter persegi. RCS PAK FA sebenarnya sangat dirahasiakan. Semakin kecil RCS sebuah pesawat, semakin sulit terdeteksi radar.
Pesawat generasi kelima Rusia, T-50 PAK FA dibedakan oleh tingkat intelektualnya yang tinggi. Pesawat siluman ini menggunakan Active Phased Antenna Array buatan Biro Desain Tikhomirov, yang dapat mendeteksi target pada jarak 400 km lebih, melacak 60 target, dan menembak 16 sasaran. Radar PAK FA mampu melacak target dengan RCS minimun 0,01 meter persegi.
Ruang mesin yang lebar membuat pengembang dapat meningkatkan thrust vectoring agar pesawat dapat lebih bermanuver dan ruang senjata yang mampu membawa senjata berat atau lebih banyak. PAK FA adalah pesawat tempur yang memiliki kemampuan manuver tinggi dan kontrol yang baik saat pesawat terbang horisontal dan vertikal dengan kecepatan supersonik dan kecepatan rendah.
Sumber : https://www.tempo.co/