Ini Penyebab Sukhoi Su-35 Tak Kunjung Datang ke Indonesia - Radar Militer

07 November 2016

Ini Penyebab Sukhoi Su-35 Tak Kunjung Datang ke Indonesia

Sukhoi Su-35
Sukhoi Su-35

Kementerian Pertahanan telah memutuskan untuk membeli jet tempur buatan Rusia, Sukhoi Su-35 sebagai alutsista baru. Pembelian itu dilakukan demi mengganti pesawat F-5 Tiger yang sudah memasuki batas operasi.
Sayangnya, sampai saat ini belum ada titik terang untuk mendatangkan pesawat generasi keempat tersebut ke tanah air. Baik Indonesia dan Rusia belum mencapai kata sepakat, meski berkali-kali duta besar kedua negara memastikan pembelian tersebut.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan alasan terhambatnya pembelian pesawat modern tersebut. Salah satu penyebab utamanya terkait dengan harga.
"Begini, bukan tidak ada progres. Saya menekankan harganya berapa. Selagi harganya belum ada, saya akan tanya terus," ujar Ryamizard saat mendatangi pameran IndoDefence 2016 di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Ryamizard mengungkapkan, pihak produsen belum menyepakati harga pesawat yang akan dibeli Indonesia. Dia hanya memastikan tidak akan terjadi penggelembungan harga saat perjanjian sudah diteken.
"Kalau kita tidak tahu (harganya) kan jadi menggelembung. Kalau cuma 25 persen untuk mencari keuntungan itu wajar, tapi kalau lebih dari itu tidak bagus karena itu duit rakyat," ungkapnya.
Sementara itu, dari sisi Transfer of Technology yang dipersyaratkan Indonesia sudah selesai. Muali dari persiapan SDM hingga teknologi yang dibutuhkan.
"Sudah siap, offset, semua sudah tinggal harga," tutupnya.
Seperti diketahui, pembelian pesawat Su-35 ini telah menjadi sorotan dunia. Indonesia pun berpotensi menjadi negara pertama yang mengoperasikan pesawat tersebut di luar Rusia.
Sukhoi Su-35 merupakan varian terbaru pengembangan Su-27M yang lama berdinas di lingkungan AU Soviet selama beberapa dekade. Peningkatan terus dilakukan, terutama sistem avionik mereka dalam menghadapi negara-negara Barat yang terus berupaya memata-matai kekuatan tempur mereka. Pesawat ini juga memiliki kemampuan untuk menyerang objek di daratan.
Sukhoi lantas mencoba melakukan perubahan, mulai dari sistem aerodinamis, avionik, tenaga hingga metode pembuatannya. Agar lebih ringan dan mampu bermanuver di atas udara, pesawat ini mengalami beberapa pengurangan, seperti campuran logam berkekuatan tinggi dan meningkatkan volume bahan bakarnya hingga mampu menampung 11.500 kg avtur.
Dengan pengurangan itu membuat pesawat mampu bermanuver hingga 120 derajat ketika melakukan penyerangan dan meningkatkan kecepatan saat lepas landas maupun mengurangi kecepatan saat mendarat.
Kemampuan tinggi ini mampu dibaca pilot dengan baik lewat sistem serba digital yang terpasang di dalam pesawat, serta mesin Luylka AL-31FM (AL-35F) yang lebih baik dari Su-27.
Pesawat ini memiliki kecepatan hingga 1.400 km per jam di atas laut dan 2.400 km per jam di ketinggian 60 ribu kaki. Harga satu unit SU-35 dibanderol antara USD 40 juta (atau setara Rp 505 miliar) hingga USD 65 juta (Rp 821 miliar) untuk membuat satu unit pesawat Su-35 itu.
Kekuatan utama dari Su-35 berada pada sensor mereka. Radar jenis NIIP Tikhomirov Irbis-E diklaim mampu mendeteksi 30 target di udara, 4 objek di darat dengan jarak hingga 400 km.
Pesawat ini dilengkapi 30 mm GSh-30 internal cannon yang mampu menembakkan 150 butir peluru. Terdapat 12 slot yang terdiri dari 2 wingtip rails dan 10 wing dan mampu membawa misil, roket dan bom dengan bobot maksimal 8.000 kg.
Sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-sebab-sukhoi-su-35-tak-kunjung-datang-ke-indonesia.html

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)