 |
| Sistem Infrared Search & Track (IRST) |
Angkatan Laut Amerika Serikat baru-baru ini memesan kepada Boeing untuk pengadaan 12 sistem Infrared Search and Track (IRST) dalam low-rate initial production. Ditujukan untuk pesawat F/A-18 Super Hornet, sistem IRST ini menyediakan kemampuan "see first, strike first". Sistem ini dikembangkan dan diintegrasikan oleh Boeing dan Lockheed Martin dan menerima persetujuan dari AL AS untuk memasuki low-rate initial production pada awal Januari 2015.
Sistem IRST tersebut terdiri dari sensor IRST21™ Lockheed Martin, FPU-13 Fuel Tank GE Aviation dan Environmental Control Unit Meggitt Defense Industry. Sistem ini menunjukkan kesiapan produksinya melalui serangkaian penilaian dan ulasan yang ekstensif, termasuk uji penerbangan.
IRST direncanakan untuk dioperasikan pada F/A-18 Super Hornet pada tahun 2017.
IRST21 ini adalah next generation dari sistem sensor IRST lama buatan Lockheed Martin, yang telah mengumpulkan lebih dari 300.000 jam terbang dengan F-14 AL AS dan platform F-15 internasional (luar AS). Sensor jarak jauh IRST21 menggunakan teknologi infrared search and track untuk mendeteksi, melacak dan memungkinkan Super Hornet untuk menghadapi ancaman tersebut dengan senjata udara-ke-udara.
Selain mendeteksi ancaman udara, IRST secara signifikan juga meningkatkan resolusi multiple target dibandingkan dengan radar, memungkinkan kemampuan yang lebih baik dalam membedakan formasi ancaman pada jarak yang lebih jauh. Data dari sensor IRST21 menyatu dengan data sensor F/A-18 lainnya untuk memberikan kewaspadaan situasional yang maksimum bagi pilot tempur.
Dihubungi oleh navy Recognition, juru bicara Boeing Defense menjelaskan bahwa "IRST Pod tersebut membawa 330 gal bahan bakar dalam fuel tank assembly-nya". Ini berarti bahwa pod tersebut masih dapat bertindak sebagai tangki bahan bakar eksternal dan fitur IRST-nya tidak banyak mengorbankan jarak tempuh pesawat.
Sumber : http://navyrecognition.com/
