Peledak Buatan AS dan Jerman |
Tim penjinak ranjau Rusia terus bekerja untuk menyisir sekolah-sekolah dan masjid-masjid di Aleppo dari jebakan ranjau serta perangkat militer lainnya setelah mereka berhasil merebut wilayah tersebut dari tangan para pemberontak.
Secara mengejutkan, mereka menemukan sejumlah bahan peledak dari berbagai belahan dunia, termasuk dari AS dan Jerman.
Sejak dimulainya misi penyapuan ranjau di kota Suriah tersebut tiga minggu lalu, tim penjinak ranjau telah membersihkan area seluas 966 hektar, terang Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah, Rabu (27/12).
Mereka melaporkan, 2.149 bangunan di kota Aleppo dan sekitarnya telah aman, termasuk 44 sekolah, 38 masjid, 10 fasilitas medis, dan infrastruktur sipil yang krusial lainnya. Mereka juga menyisir jalan raya sepanjang 350 kilometer dari ranjau, terang laporan tersebut.
Berdasarkan laporan, tim telah menemukan dan menjinakkan sekitar 14.700 perangkat berbahaya, termasuk 6.700 bahan peledak. Berbagai perangkat militer tersebut ditemukan di bawah timbunan yang ditinggalkan oleh sejumlah kelompok bersenjata, dari bom kecil dan granat tangan, hingga senjata besar seperti roket.
Video operasi penyapuan ranjau yang diluncurkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan peti penuh berbagai senjata; beberapa di antaranya berlabel 'Dibuat di Yugoslavia oleh Korps Artileri Tentara Amerika Serikat.'
"Kami menemukan amunisi buatan Jerman, Amerika, dan Bulgaria. Jumlahnya sungguh menggelisahkan," kata Mayor Ivan Gromov, salah seorang pemimpin kelompok penjinak bom.
Militer Rusia di Aleppo membantu mengembalikan kehidupan normal ke kota tersebut yang telah empat tahun digerogoti kekerasan. Selain menjinakkan bahan peledak, mereka juga mengirim bantuan kemanusiaan. Sebuah unit polisi militer ditempatkan di Aleppo untuk menjaga ketertiban dan mencegah kekerasan yang mungkin terjadi.
Setelah Damaskus sukes membebaskan Aleppo timur, para milisi yang menentang pemerintah Suriah didesak untuk meninggalkan wilayah itu. Evakuasi para pemberontak dan para pendukungnya dilakukan dengan bantuan organisasi kemanusiaan internasional. Kemenangan Tentara Suriah di Aleppo berhasil mengakhiri pertempuran di kota tersebut, yang sempat terpecah menjadi area yang dikuasai pemerintah dan pemberontak selama bertahun-tahun.
Sumber : https://www.rt.com/news/372027-russian-mine-swipers-aleppo/