Dmitry Medvedev |
Perdana Menteri (PM) Rusia Dmitry Medvedev meledek Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang menjatuhkan sanksi terbaru, termasuk mengusir 35 diplomat, menjelang akhir masa jabatannya sebagai presiden. Dia menyebut Obama mengakhiri masa tuganya dalam “penderitaan anti-Rusia”.
Komentar PM Rusia itu disampaikan Jumat (30/12/2016), setelah rezim Obama menjatuhkan sanksi terbaru terhadap Rusia. Sanksi dijatuhkan sebagai respons atas tuduhan bahwa Rusia ikut campur pemilu AS karena terlibat dalam peretasan email Komite Nasional Demokrat (DNC) menjelang pemilu AS.
”Sangat disesalkan bahwa pemerintahan Obama, yang dimulai dengan memulihkan hubungan kami, mengakhiri masa tugasnya dalam penderitaan anti-Rusia. RIP,” tulis Medvedev di halaman Facebook resminya. Singkatan RIP (Rest In Peace) itu sebagai sindiran “belasungkawa” untuk Obama yang akan pensiun dari Gedung Putih.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 35 diplomat Rusia yang bertugas di AS diberi waktu 72 jam untuk hengkang dari Negeri Paman Sam itu. Pengusiran 35 diplomat Rusia ini bagian dari sanksi AS kepada Rusia yang dituduh ikut campur pemilu AS melalui operasi serangan cyber.
Selain mengusir 35 diplomat Rusia, Washington juga menjatuhkan sanksi terhadap lima entitas dan empat tokoh atau pejabat Rusia.
Lima entitas Rusia yang dikenai sanski oleh AS antara lain; The Professional Association of Designers of Data Processing Systems (sebuah organisasi otonom non-komersial), Federal Security Service (Dinas Layanan Keamanan Federal atau FSB), Glavnoe Razedyvatelnoe Upravelenie (Intelijen Militer Rusia atau GRU), Special Technology Center (Pusat Teknologi Khusus) dan Zorsecurity (sebelumnya dikenal sebagai Esage Lab atau Tsor Security).
Sedangkan empat pejabat Rusia yang ikut terkena sanksi baru AS adalah Vladimir Stepanovich Alexseyev, (Wakil Kepala Pertama GRU), Sergey Gizunov (Wakil Kepala GRU), Igor Korobov (Kepala GRU) dan Igor Kostyukov (seorang petinggi GRU).
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1167076/41/pm-medvedev-obama-akhiri-masa-jabatan-dalam-derita-anti-rusia-1483095803
Komentar PM Rusia itu disampaikan Jumat (30/12/2016), setelah rezim Obama menjatuhkan sanksi terbaru terhadap Rusia. Sanksi dijatuhkan sebagai respons atas tuduhan bahwa Rusia ikut campur pemilu AS karena terlibat dalam peretasan email Komite Nasional Demokrat (DNC) menjelang pemilu AS.
”Sangat disesalkan bahwa pemerintahan Obama, yang dimulai dengan memulihkan hubungan kami, mengakhiri masa tugasnya dalam penderitaan anti-Rusia. RIP,” tulis Medvedev di halaman Facebook resminya. Singkatan RIP (Rest In Peace) itu sebagai sindiran “belasungkawa” untuk Obama yang akan pensiun dari Gedung Putih.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 35 diplomat Rusia yang bertugas di AS diberi waktu 72 jam untuk hengkang dari Negeri Paman Sam itu. Pengusiran 35 diplomat Rusia ini bagian dari sanksi AS kepada Rusia yang dituduh ikut campur pemilu AS melalui operasi serangan cyber.
Selain mengusir 35 diplomat Rusia, Washington juga menjatuhkan sanksi terhadap lima entitas dan empat tokoh atau pejabat Rusia.
Lima entitas Rusia yang dikenai sanski oleh AS antara lain; The Professional Association of Designers of Data Processing Systems (sebuah organisasi otonom non-komersial), Federal Security Service (Dinas Layanan Keamanan Federal atau FSB), Glavnoe Razedyvatelnoe Upravelenie (Intelijen Militer Rusia atau GRU), Special Technology Center (Pusat Teknologi Khusus) dan Zorsecurity (sebelumnya dikenal sebagai Esage Lab atau Tsor Security).
Sedangkan empat pejabat Rusia yang ikut terkena sanksi baru AS adalah Vladimir Stepanovich Alexseyev, (Wakil Kepala Pertama GRU), Sergey Gizunov (Wakil Kepala GRU), Igor Korobov (Kepala GRU) dan Igor Kostyukov (seorang petinggi GRU).
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1167076/41/pm-medvedev-obama-akhiri-masa-jabatan-dalam-derita-anti-rusia-1483095803