Story : Letnan Udara II Prasetio, Berhasil Bail Out, Namun Tertelan Laut - Radar Militer

08 Desember 2016

Story : Letnan Udara II Prasetio, Berhasil Bail Out, Namun Tertelan Laut

 P-51 Mustang
 P-51 Mustang

Dalam persiapan penggelaran unsur-unsur kekuatan udara AULA (Angkatan Udara Mandala) ke pangkalan depan, sebanyak delapan unit pesawat buru taktis P-51 Mustang dimobilisir ke Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, ke Pangkalan Udara Laha, Ambon, lewat Makassar.
Kedelapan kuda besi tersebut masing-masing ditunggangi oleh Mayor Udara Sumitro, Mayor Udara Loely Wardiman, Kapten Udara Musidjan, Kapten Udara Iskandar, Letnan Udara I Sobirin Misbach, Letnan Udara II Kundimang, Letnan Udara II Wardojo dan Letnan Udara II Prasetio.
Dalam keadaan cuaca yang cukup baik, para rodeo Mustang itu pun melanjutkan penerbangan ferry dari Makassar Menuju Ambon. Namun sekitar 15 menit selepas pantai Sulawasi Tenggara, Wardojo melihat permasalahan menimpah salah satu Mustang yang dikemudikan rekannya. Wardojo pun melaporkan adanya kebocoran oli pada pesawat Mustang yang dipiloti Prasetio.
Mendengar informasi dari Wardojo, Prasetio sontak melihat penunjuk tekanan oli di pesawatnya. Prasetio pun melaporkan bahwa memang penunjuk oli di pesawatnya memang turun secara perlahan. Ia pun meminta izin peda flight leader untuk melakukan pendaratan darurat di Pangkalan Udara Kendari dan diizinkan oleh flight leader.
Ketika posisinya sudah mendekati pantai dan sekitar 10 menit lagi mencapai Kendari, Prasetio berada dalam posisi yang membingungkan. Pasalnya, terlalu banyak instruksi yang masuk ketelinganya.
Sontak ia mendengar kalimat yang cukup membuat panik, “Awas! Sebentar lagi pesawat meledak!”
Sejujurnya ia sudah tidak memikirkan lagi datang dari siapa informasi itu, namun kalimat itulah yang memicu dirinya untuk mengambil keputusan final kebersamaannya dengan Mustang yang ia tunggangi. Dirinya memutuskan untuk segera melakukan bail out, lompat dari kuda besi yang telah setia bersamanya.
Prasetio berhasil terjun dan mendarat di perairan pantai timur Kendari. Tim penolong pun mengerahkan pesawar SAR PBY-5A Catalina untuk segera mengevakuasinya.
Pesawat SAR amfibi yang dipiloti Kapten Udara Sumadji nampaknya agak ragu-ragu untuk melakukan pendaratan di laut tak jauh dari lokasi mendaratnya Prasetio. Memang pada saat itu terjadi gelombang laut yang cukup besar sehingga membahayakan pesawat Catalina yang dikemudikan Sumadji untuk mendarat mendekati Prasetio.
Namun sayang, Prasetio tidak dapat tertolong. Sang penunggang kuda besi itu tersedot oleh payung udara yang mungkin belum sempat dilepaskan dari tubuhnya seusai keberhasilannya melakukan bail out.
Sumber: Buku ‘Kisah-kisah Heriok Seputar Perjuangan Indonesia Merebut Irian Barat’
Sumber :  http://angkasa.co.id/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb