Donald Trump |
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini menyerukan peningkatan kemampuan nuklir melalui akun Twitter-nya. Langkah Trump ini dinilai akan memicu kekhawatiran global.
"Amerika Serikat mesti jauh meningkatkan dan mengembangkan kemampuan nuklir hingga tiba waktu ketika dunia mulai menyadari kesalahannya soal nuklir," kata Trump melalui akun Twitter-nya yang dikutip Reuters, Jumat (23/12).
Dia tidak menjelaskan lebih jauh mengenai pernyataannya itu. Belum jelas pula hal apa yang membuatnya berkata demikian.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (22/12) sempat mengatakan pihaknya mesti "memperkuat potensi militer kekuatan nuklir strategis."
Ketika ditanya soal kicauan Trump itu, juru bicaranya, Jason Miller, mengatakan konglomerat asal New York itu merujuk pada "ancaman peningkatan jumlah nuklir dan pentingnya mencegah hal tersebut."
Dia juga menekankan, hal ini perlu dicegah terutama di antara organisasi teroris dan rezim yang tak stabil.
Trump juga menitikberatkan kepentingan untuk meningkatkan dan memodernisasi kemampuan pertahanan AS sebagai cara untuk mempertahankan perdamaian, kata Miller.
Kepada Reuters, dia menegaskan Trump tidak mendukung penggunaan senjata nuklir dan pernyataan itu tidak bisa dianggap sebagai cerminan kebijakan baru AS.
Sementara itu, pengamat mempertanyakan apakah kicauan itu berarti Trump berniat untuk mendobrak batas sistem persenjataan yang disepakati dengan Rusia, 2011 lalu, atau memperbanyak stok nuklir tanpa berniat menggunakannya.
"Mengganti kebijakan AS soal nuklir dalam pernyataan 140 karakter, tanpa mengerti implikasinya, adalah tindakan yang tidak bertanggungjawab," kata Daryl Kimball, direktur eksekutif Arms Control Association.
"Sekarang pasti para pemimpin dunia mulai menebak-nebak apa yang dimaksud oleh Trump," ujarnya melanjutkan.
Di saat yang hampir bersamaan dengan Trump, Putin juga menyatakan kebutuhan untuk meningkatkan persenjataan nuklir Rusia.
Dia sebelumnya juga sempat menyebut konglomerat yang bakal jadi presiden AS itu telah berniat untuk memperbaiki hubungan Moskow-Washington.
Jika mereka sama-sama ingin mengembangkan senjata nuklir, upaya pengendalian senjata yang berlangsung selama ini berakhir sudah, menurut Joe Cirincione, presiden organisasi anti-senjata nuklir, Ploughshares Fund.
"Ini adalah awal dari perlombaan senjata, melalui perang kata-kata," kata Cirincione. "Kedua pihak (Rusia dan AS) tidak perlu mengeluarkan jutaan dolar untuk senjata nuklir yang tidak kita butuhkan." (aal/ama)
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20161223181619-134-181853/tingkatkan-kemampuan-nuklir-trump-sebar-ketakutan-global/
"Amerika Serikat mesti jauh meningkatkan dan mengembangkan kemampuan nuklir hingga tiba waktu ketika dunia mulai menyadari kesalahannya soal nuklir," kata Trump melalui akun Twitter-nya yang dikutip Reuters, Jumat (23/12).
Dia tidak menjelaskan lebih jauh mengenai pernyataannya itu. Belum jelas pula hal apa yang membuatnya berkata demikian.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (22/12) sempat mengatakan pihaknya mesti "memperkuat potensi militer kekuatan nuklir strategis."
Ketika ditanya soal kicauan Trump itu, juru bicaranya, Jason Miller, mengatakan konglomerat asal New York itu merujuk pada "ancaman peningkatan jumlah nuklir dan pentingnya mencegah hal tersebut."
Dia juga menekankan, hal ini perlu dicegah terutama di antara organisasi teroris dan rezim yang tak stabil.
Trump juga menitikberatkan kepentingan untuk meningkatkan dan memodernisasi kemampuan pertahanan AS sebagai cara untuk mempertahankan perdamaian, kata Miller.
Kepada Reuters, dia menegaskan Trump tidak mendukung penggunaan senjata nuklir dan pernyataan itu tidak bisa dianggap sebagai cerminan kebijakan baru AS.
Sementara itu, pengamat mempertanyakan apakah kicauan itu berarti Trump berniat untuk mendobrak batas sistem persenjataan yang disepakati dengan Rusia, 2011 lalu, atau memperbanyak stok nuklir tanpa berniat menggunakannya.
"Mengganti kebijakan AS soal nuklir dalam pernyataan 140 karakter, tanpa mengerti implikasinya, adalah tindakan yang tidak bertanggungjawab," kata Daryl Kimball, direktur eksekutif Arms Control Association.
"Sekarang pasti para pemimpin dunia mulai menebak-nebak apa yang dimaksud oleh Trump," ujarnya melanjutkan.
Di saat yang hampir bersamaan dengan Trump, Putin juga menyatakan kebutuhan untuk meningkatkan persenjataan nuklir Rusia.
Dia sebelumnya juga sempat menyebut konglomerat yang bakal jadi presiden AS itu telah berniat untuk memperbaiki hubungan Moskow-Washington.
Jika mereka sama-sama ingin mengembangkan senjata nuklir, upaya pengendalian senjata yang berlangsung selama ini berakhir sudah, menurut Joe Cirincione, presiden organisasi anti-senjata nuklir, Ploughshares Fund.
"Ini adalah awal dari perlombaan senjata, melalui perang kata-kata," kata Cirincione. "Kedua pihak (Rusia dan AS) tidak perlu mengeluarkan jutaan dolar untuk senjata nuklir yang tidak kita butuhkan." (aal/ama)
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20161223181619-134-181853/tingkatkan-kemampuan-nuklir-trump-sebar-ketakutan-global/