Ranpur Pandur II |
Berita pengadaan ranpur (kendaraan tempur) panser Pandur II 8×8 sudah terendus kencang sejak akhir November 2016. Selain diketahui pemasoknya adalah Czechoslovak Group, perusahaan konglomerasi pertahanan di Ceko dan Slovakia, sampai saat itu belum diketahui matra yang akan menggunakan panser dengan teknologi RCWS (Remote Control Weapon System) tersebut. Namun kabar terbaru telah memperjelas bahwa pengguna Pandur II adalah TNI AD.
“Panser Pandur II menjadi program yang kita bahas, karena ke depan juga akan menjadi pengganti alutsista kita yang sudah tua usianya. Itulah kira-kira yang jadi prioritas,” uajr Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono di sela-sela pembukaan Rapat Pimpinan TNI AD 2017 di Mabesad, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2017), dikutip dari news.liputan6.com. Meski sudah ada titik terang tentang Pandur, KSAD belum bisa memastikan untuk membeli berapa unit panser tersebut.
“Kita belum bicara unit. Tapi kita masih bicara tentang spek dan uji fungsi nanti untuk yang baru itu,” tambahnya. Kendaraan ini tersedia dalam dua konfigurasi 6×6 dan 8×8 meter. Versi dasar 6×6 dirancang untuk mengangkut tiga orang kru dan enam tentara dan dapat dipersenjatai dengan berbagai tipe senjata hingga kaliber 99 mm. Sementara, untuk 8×8 dapat membawa sampai 12 orang tentara juga bisa dilengkapi dengan senjata hingga kaliber 105 mm. Kendaraan ini dapat terlindung dari senapan mesin Armor-piercing 7,62 mm dan proyektil armor-piercing 14,5 mm.
Dalam situs resminya, Excaliburarmy menyebut varian Pandur II 8×8 yang dirilis menggunakan senjata utama berupa sistem kubah RCWS Rafael Samson 12,7 – 30 mm, selain itu ada juga pilihan kubah mortir 120 mm. Masih dari kubah, ada senjata secondary berupa senapan mesin FN Herstal MK44 kaliber 7,62 mm. Daya gebuk Pandur II 8×8 kian terasa berkat pilihan adopsi rudal anti tank Spike. Sebagai informasi, sistem kubah RCWS Rafael berasal dari Israel.
Pada varian IFV RCWS Rafael Samson jumlah awaknya adalah empat personel, dan dapat membawa 7 pasukan infanteri. AD Ceko sampai saat ini mengoperasikan 72 unit versi IFV (RCWS Samson 30 mm), 11 unit versi command post, 8 unit versi reconnaissance vehicles, 4 unit versi ambulance, dan 4 unit versi engineer. Di akhir November 2016, Czechoslovak Group mengumumkan mendapat kontrak pengadaan truk taktis Tatra dan M3 Amphibious Rig dari Indonesia senilai US$39 juta, Pengumuman tersebut juga mencatumkan pengadaan jenis ranpur roda ban APC (Armoured Personnel Carrier) Steyr Pandur II 8×8. (Gilang Perdana)
Sumber : http://www.indomiliter.com/