Jet Tempur Su-35 |
Rusia saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Uni Emirat Arab untuk membahas pengadaan beberapa lusin jet tempur Sukhoi Su-35, kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov. "Pembicaraan mengenai masalah ini saat ini sedang berlangsung. Jelas bahwa pembicaraan mengenai pengiriman beberapa lusin pesawat tersebut akan membutuhkan waktu," kata Manturov.
"Kami menyerahkan dokumentasi teknis agar rekan kami bisa memperkirakan kebutuhan mereka," tambahnya.
Menurut dia, Uni Emirat Arab diperkirakan akan merespon tawaran tersebut dalam waktu dekat.
Uni Emirat Arab mulai menunjukkan ketertarikan pada pesawat tempur multirole Rusia Su-35 pada edisi terakhir pameran pertahanan dan keamanan IDEX, pada Februari 2017.
Su-35 adalah versi moderniasasi radikal dari pesawat Su-27 untuk secara signifikan meningkatkan efektivitas tempurnya terhadap sasaran udara, darat dan laut. Perbedaan penting Su-35 di atas Su-27 adalah penggunaan mesin berdaya tinggi baru dalam sistem propulsinya. Mesin tersebut dirancang di NPO Saturnus, bagian dari UEC, dan dikenal sebagai "117S".
Meskipun tidak dilengkapi dengan active phased array antenna (APAA), sistem radar Su-35 dapat mendeteksi sasaran pada jarak hingga 400 km. Kemampuan ini berkat sistem kontrol radar tempur baru dengan phased array antenna Irbis, yang diproduksi oleh Ryazan State Instrument Enterprise, yang merupakan bagian dari KRET.
Menurut kepala eksekutif Rostec Sergey Chemezov, Rusia juga berencana untuk mengembangkan pesawat tempur ringan generasi kelima bersama UEA.
Sergey Chemezov mengatakan bahwa sebuah kesepakatan awal telah ditandatangani dan pekerjaan "proyek jangka panjang" tersebut diharapkan dimulai pada awal tahun depan. Berbicara pada pameran International Defence Exhibition (IDEX), dia mengatakan bahwa terlalu dini untuk menyebut nilai proyek tersebut.
Sumber : http://airrecognition.com/