Arab Saudi Melisensi Pesawat Nirawak Caihong-4 China - Radar Militer

15 Mei 2017

Arab Saudi Melisensi Pesawat Nirawak Caihong-4 China

Pesawat Nirawak Caihong-4 China
Pesawat Nirawak Caihong-4 China 

Lawatan Raja Salman ke sejumlah negara Asia di bulan April lalu yang menghasilkan kerjasama senilai USD65 miliar dengan China ternyata tak semuanya berlangsung dalam koridor ekonomi. Sebagian ditujukan untuk kebutuhan militer berupa pembangunan fasilitas produksi bagi pesawat nirawak dengan kemampuan tempur Caihong-4 (CH-4) buatan China Aerospace Science & Technology (CASC).
AU Arab Saudi sendiri sudah mengungkapkan bahwa pesawat nirawak CH-4 memang sudah operasional pada saat seremoni kedatangan F-15SA yang dipesannya dari Amerika Serikat.
CH-4 ditengarai telah dikirim ke Yaman untuk melakukan operasi pengintaian dan serangan presisi ke sasaran-sasaran strategis dari pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran.
Penanggungjawab pembuatan fasilitas produksi untuk CH-4 di Arab Saudi sendiri adalah King Abdul Aziz City for Science & Technology (KACST). KACST sudah mengumumkan bahwa antara dirinya dan CASC telah menandatangani suatu perjanjian kerjasama terkait studi bersama dan pembuatan pesawat nirawak CH-4. Perjanjian kerjasama ini merupakan salah satu poin kerjasama kedua negara yang diumumkan pada saat kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud ke China.
Dalam skema kerjasama tersebut, KACST juga akan memegang hak untuk memasarkan CH-4 ke negara-negara di kawasan Teluk, yang selama ini masih awam dengan senjata-senjata buatan China.
Walaupun dikonfigurasi untuk kebutuhan militer, CH-4 juga akan ditawarkan dalam versi sipil untuk kebutuhan non militer seperti penginderaan, pemetaan, dan juga surveilans untuk perusahaan-perusahaan konstruksi maupun minyak.
Arab Saudi merupakan negara kedua yang sudah secara terbuka mengungkapkan bahwa mereka mengoperasikan pesawat nirawak CH-4 buatan CASC, di luar Irak yang memang sudah menggunakannya untuk misi tempur. Versi CH-4B yang digunakan oleh AU Arab Saudi lebih canggih dibandingkan dengan yang digunakan oleh AU Irak. Ini ditandai dengan keberadaan tonjolan berukuran lebih besar di atas kepalanya, yang menyediakan ruang bagi sistem datalink atau komunikasi berbasis satelit.
CH-4 memiliki kemampuan untuk menggotong beragam munisi pintar pada cantelan yang disediakan pada sayapnya. CASC juga memproduksi sistem senjata untuk CH-4 berupa rudal berpemandu laser AR-1 yang setara dengan AGM-114 Hellfire milik Amerika Serikat dan bom berpemandu laser FT-9 yang memiliki jendela optik menghadap ke arah bawah. Kedua senjata ini sudah dimiliki oleh AU Arab Saudi, yang malah sudah mendapat cap battle proven di Irak dan Yaman. Aryo Nugroho

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb