Sukhoi Su-30 Rusia |
Seorang pilot tempur Rusia yang menerbangkan super jet Su-30 melakukan pencegatan terhadap pesawat pengintai AS di atas Laut Hitam, persis saat Moscow sedang menggelar parade militer besar-besaran ‘’Victory Day’’ Selasa lalu.
Insiden itu baru Jumat (12/5) dikemukakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. “Setelah mendekati sebuah pesawat dengan jarak yang aman, pilot Rusia tersebut secara visual mengidentifikasi benda terbang tersebut sebagai pesawat pengintai AS P-8A Poseidon,” kata militer Rusia tersebut.
Pilot Rusia “menyambut” pilot AS dengan manuver khusus, setelah pesawat AS itu mengubah jalurnya dari perbatasan Rusia.
Insiden tersebut terjadi pada 9 Mei sekitar pukul 09:00 GMT, ketika radar Rusia mendeteksi target udara di atas perairan netral Laut Hitam yang mendekati perbatasan Rusia.
Pesawat jet tempur Su-30 dikerahkan untuk mencegatnya, dan setelah sukses dengan misinya, dengan selamat kembali ke home base-nya.
Sebelumnya, NBC melaporkan bahwa jet Rusia Su-27 mendekati sebuah pesawat AS di atas perairan netral Laut Hitam sedekat tujuh meter. Saluran tersebut mengutip Kapten Pamela Kunze, juru bicara Pasukan Angkatan Laut AS Eropa, yang mengatakan bahwa pesawat tersebut sedang dalam operasi rutin di wilayah udara internasional. Dia juga menyatakan bahwa pesawat dan kapal Angkatan Laut AS sering berinteraksi dengan kapal dan pesawat Rusia di dalam dan di perairan internasional, dan bahwa “kebanyakan interaksi aman dan profesional,” menurut NBC.
Kremlin sendiri, tidak menganggap tindakan pilot jet tempur Su-30 Rusia untuk mencegat pesawat pengintai AS di atas Laut Hitam menjadi risiko yang tidak dapat dibenarkan, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Jumat.
Apalagi, mengingat, Presiden AS Donald Trump dalam kampanye pemilihannya mengatakan bahwa jika pesawat Rusia berbahaya bagi AS, maka mereka harus ditembak jatuh, Peskov singkat saja mengatakan: “Tidak, kurasa tidak.”
Lalu, apa komentar AS? Kapten Pamela Kunze, juru bicara Angkatan Laut AS di Eropa mengatakan Su-27 mendekati P-8A Poseidon saat “melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional.”
Dia menambahkan bahwa interaksi “dianggap aman dan profesional” oleh komandan misi P-8A.
Analis pertahanan Rusia, pensiunan Kolonel Alexander Zhilin, seorang ahli militer yang mengepalai Pusat Studi Masalah Terapan Keamanan Nasional menanggapi khusus lewat Radio Sputnik terkait perubahan retorika AS.
Sebab, sebelumnya, AS kerap menganggap interaksi semacam itu justru sebaliknya, menyebut mereka “tidak aman” dan “tidak profesional,” katanya.
“Di tengah kampanye propaganda ini, militer AS sering mempermalukan diri mereka sendiri. Sekarang tampaknya mereka telah mengubah nada mereka,” katanya kepada Sputnik.
Dia juga mengomentari jarak terbang yang dilaporkan: jet tempur Rusia berada dalam jarak sekitar 20 kaki (7 meter) dari pesawat pengawas Angkatan Laut AS di atas Laut Hitam, menyebutnya “benar-benar aman.”
“Untuk jet tempur kami, ini adalah jarak yang benar-benar aman, karena dioperasikan oleh pilot berpengalaman dan profesional dengan sistem keselamatan penerbangan dinyalakan. Mereka juga menggunakan sistem kecerdasan buatan. Dengan kata lain, sistem peringatan bahaya tabrakan secara keseluruhan sedang beroperasi. Mode dan sama sekali tidak ada resiko, “katanya.(rt.com/sputniknews/zar)
Sumber : http://pojoksatu.id/news/internasional/2017/05/13/jet-tempur-rusia-cegat-pesawat-pengintai-as/
Insiden itu baru Jumat (12/5) dikemukakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. “Setelah mendekati sebuah pesawat dengan jarak yang aman, pilot Rusia tersebut secara visual mengidentifikasi benda terbang tersebut sebagai pesawat pengintai AS P-8A Poseidon,” kata militer Rusia tersebut.
Pilot Rusia “menyambut” pilot AS dengan manuver khusus, setelah pesawat AS itu mengubah jalurnya dari perbatasan Rusia.
Insiden tersebut terjadi pada 9 Mei sekitar pukul 09:00 GMT, ketika radar Rusia mendeteksi target udara di atas perairan netral Laut Hitam yang mendekati perbatasan Rusia.
Pesawat jet tempur Su-30 dikerahkan untuk mencegatnya, dan setelah sukses dengan misinya, dengan selamat kembali ke home base-nya.
Sebelumnya, NBC melaporkan bahwa jet Rusia Su-27 mendekati sebuah pesawat AS di atas perairan netral Laut Hitam sedekat tujuh meter. Saluran tersebut mengutip Kapten Pamela Kunze, juru bicara Pasukan Angkatan Laut AS Eropa, yang mengatakan bahwa pesawat tersebut sedang dalam operasi rutin di wilayah udara internasional. Dia juga menyatakan bahwa pesawat dan kapal Angkatan Laut AS sering berinteraksi dengan kapal dan pesawat Rusia di dalam dan di perairan internasional, dan bahwa “kebanyakan interaksi aman dan profesional,” menurut NBC.
Kremlin sendiri, tidak menganggap tindakan pilot jet tempur Su-30 Rusia untuk mencegat pesawat pengintai AS di atas Laut Hitam menjadi risiko yang tidak dapat dibenarkan, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Jumat.
Apalagi, mengingat, Presiden AS Donald Trump dalam kampanye pemilihannya mengatakan bahwa jika pesawat Rusia berbahaya bagi AS, maka mereka harus ditembak jatuh, Peskov singkat saja mengatakan: “Tidak, kurasa tidak.”
Lalu, apa komentar AS? Kapten Pamela Kunze, juru bicara Angkatan Laut AS di Eropa mengatakan Su-27 mendekati P-8A Poseidon saat “melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional.”
Dia menambahkan bahwa interaksi “dianggap aman dan profesional” oleh komandan misi P-8A.
Analis pertahanan Rusia, pensiunan Kolonel Alexander Zhilin, seorang ahli militer yang mengepalai Pusat Studi Masalah Terapan Keamanan Nasional menanggapi khusus lewat Radio Sputnik terkait perubahan retorika AS.
Sebab, sebelumnya, AS kerap menganggap interaksi semacam itu justru sebaliknya, menyebut mereka “tidak aman” dan “tidak profesional,” katanya.
“Di tengah kampanye propaganda ini, militer AS sering mempermalukan diri mereka sendiri. Sekarang tampaknya mereka telah mengubah nada mereka,” katanya kepada Sputnik.
Dia juga mengomentari jarak terbang yang dilaporkan: jet tempur Rusia berada dalam jarak sekitar 20 kaki (7 meter) dari pesawat pengawas Angkatan Laut AS di atas Laut Hitam, menyebutnya “benar-benar aman.”
“Untuk jet tempur kami, ini adalah jarak yang benar-benar aman, karena dioperasikan oleh pilot berpengalaman dan profesional dengan sistem keselamatan penerbangan dinyalakan. Mereka juga menggunakan sistem kecerdasan buatan. Dengan kata lain, sistem peringatan bahaya tabrakan secara keseluruhan sedang beroperasi. Mode dan sama sekali tidak ada resiko, “katanya.(rt.com/sputniknews/zar)
Sumber : http://pojoksatu.id/news/internasional/2017/05/13/jet-tempur-rusia-cegat-pesawat-pengintai-as/