Sniper |
Seorang penembak jitu militer Kanada memecahkan rekor dunia untuk urusan tembakan mematikan paling jauh dalam sejarah.
Seorang anggota pasukan elite Kanada, Joint Task Force 2 yang tak disebutkan namanya, menembak mati seorang anggota ISIS dari jarak 3.450 meter.
Tembakan tentara Kanada ini melampaui rekor dunia sebelumnya yang dibuat Craig Harrison, sniper Inggris, dengan selisih hampir 1.000 meter.
Setelah ditembakkan dari jarak hampir 3,5 kilometer itu, peluru memerlukan waktu 10 detik untuk menghantam sasarannya yang berada di tempat yang lebih rendah.
Dalam jarak sejauh itu, seorang sniper harus mempertimbangkan kekuatan angin, bentuk permukaan Bumi, dan faktor lainnya sebelum menembak sasarannya.
"Ketimbang menjatuhkan bom yang berpotensi menewaskan warga sipil, penggunaan sniper merupakan sebuah aplikasi tepat. Karena ditembak dari jarak jauh, sasaran sama sekali tak tahu apa yang terjadi," ujar seorang sumber militer.
Tembakan tepat sasaran ini diverifikasi oleh sebuah kamera video dan seorang sumber militer yakin jarak yang disebut itu bukan sekadar sebuah estimasi.
"Ada data soal hal ini dan bukan sekadar sebuah opini. Jarak itu buka sekadar kira-kira. Ada mata dengan peralatan yang tepat di lokasi kedua untuk memastikan tembakan itu," tambah sumber itu.
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasional/2017/06/23/sniper-kanada-tembak-mati-anggota-isis-dari-jarak-hampir-35-kilometer
Seorang anggota pasukan elite Kanada, Joint Task Force 2 yang tak disebutkan namanya, menembak mati seorang anggota ISIS dari jarak 3.450 meter.
Tembakan tentara Kanada ini melampaui rekor dunia sebelumnya yang dibuat Craig Harrison, sniper Inggris, dengan selisih hampir 1.000 meter.
Setelah ditembakkan dari jarak hampir 3,5 kilometer itu, peluru memerlukan waktu 10 detik untuk menghantam sasarannya yang berada di tempat yang lebih rendah.
Dalam jarak sejauh itu, seorang sniper harus mempertimbangkan kekuatan angin, bentuk permukaan Bumi, dan faktor lainnya sebelum menembak sasarannya.
"Ketimbang menjatuhkan bom yang berpotensi menewaskan warga sipil, penggunaan sniper merupakan sebuah aplikasi tepat. Karena ditembak dari jarak jauh, sasaran sama sekali tak tahu apa yang terjadi," ujar seorang sumber militer.
Tembakan tepat sasaran ini diverifikasi oleh sebuah kamera video dan seorang sumber militer yakin jarak yang disebut itu bukan sekadar sebuah estimasi.
"Ada data soal hal ini dan bukan sekadar sebuah opini. Jarak itu buka sekadar kira-kira. Ada mata dengan peralatan yang tepat di lokasi kedua untuk memastikan tembakan itu," tambah sumber itu.
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasional/2017/06/23/sniper-kanada-tembak-mati-anggota-isis-dari-jarak-hampir-35-kilometer