Sniper Perempuan Kurdi |
Apa jadinya jika bagian kepala Anda nyaris tertembak peluru? Perilaku panik, takut dan juga gelisah akan melanda kita. Sebab, nyawa yang menjadi taruhannya.
Namun beda halnya dengan seorang perempuan Kurdi yang juga seorang penembak jitu. Ia malah tertawa ketika sebuah peluru yang ditembakkan oleh anggota ISIS nyaris menembus tempurung kepalanya.
Dikutip dari laman New York Post, Rabu (28/6/2017), reaksi perempuan tersebut terekam dan beredar di dunia maya. Pasalnya wanita yang diketahui sebagai anggota Women's Protection Unit itu tak menunjukkan respon panik dan ketakutan yang semestinya ditunjukkan ketika mendapat sebuah serangan.
Dalam sebuah rekaman video, perempuan tersebut terlihat tengah membidik militan ISIS di salah satu bangunan yang dikuasai oleh oposisi Suriah di Raqqa.
Dalam rekaman tersebut terlihat tak lama setelah melepas tembakan, sebuah peluru terlihat mengarah ke bagian kepalanya. Untungnya tak mengenai tempurung kepalanya dan malah meleset ke bagian dinding bangunan.
Tampak jelas, peluru itu menembus dinding yang berada di belakangnya. Terlihat pula bongkahan bangunan yang pecah disertai serpihan debu yang menunjukkan betapa berbahayanya jika peluru itu menembus kepala.
Sontak perempuan berhidung mancung itu langsung menunduk dan tertawa sembari lidahnya menjulur keluar. Ia juga tampak malu-malu ketika seseorang merekam aksi yang hampir saja merenggut nyawanya.
Rekaman video berdurasi 41 detik tersebut kini tengah viral di sosial media.
"Perempuan Kurdi itu tak kenal takut. Biasanya seseorang akan takut dan panik jika mengalami hal yang dapat merenggut nyawa. Namun sebaliknya ia malah tertawa," tulis Hemze Hamza seorang wartawan dalam akun Twitter-nya.
Women's Protection Unit adalah salah satu divisi militer Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Divisi itu dibentuk oleh para perempuan untuk mempertahankan diri dari serangan militan ISIS serta pasukan pemerintah Suriah dan Al-Qaeda.
Sebelumnya, YPG sempat menjadi sorotan dunia ketika kelompok tersebut berhasil menyelamatkan ribuan warga Yazidi yang diserang milisi ISIS tahun 2014 di Gunung Sinjar.
YPG diketahui telah memiliki sekitar 7.000 anggota dan relawan siap tempur yang rata-rata berusia antara 18 hingga 40 tahun.
Namun beda halnya dengan seorang perempuan Kurdi yang juga seorang penembak jitu. Ia malah tertawa ketika sebuah peluru yang ditembakkan oleh anggota ISIS nyaris menembus tempurung kepalanya.
Dikutip dari laman New York Post, Rabu (28/6/2017), reaksi perempuan tersebut terekam dan beredar di dunia maya. Pasalnya wanita yang diketahui sebagai anggota Women's Protection Unit itu tak menunjukkan respon panik dan ketakutan yang semestinya ditunjukkan ketika mendapat sebuah serangan.
Dalam sebuah rekaman video, perempuan tersebut terlihat tengah membidik militan ISIS di salah satu bangunan yang dikuasai oleh oposisi Suriah di Raqqa.
Dalam rekaman tersebut terlihat tak lama setelah melepas tembakan, sebuah peluru terlihat mengarah ke bagian kepalanya. Untungnya tak mengenai tempurung kepalanya dan malah meleset ke bagian dinding bangunan.
Tampak jelas, peluru itu menembus dinding yang berada di belakangnya. Terlihat pula bongkahan bangunan yang pecah disertai serpihan debu yang menunjukkan betapa berbahayanya jika peluru itu menembus kepala.
Sontak perempuan berhidung mancung itu langsung menunduk dan tertawa sembari lidahnya menjulur keluar. Ia juga tampak malu-malu ketika seseorang merekam aksi yang hampir saja merenggut nyawanya.
Rekaman video berdurasi 41 detik tersebut kini tengah viral di sosial media.
"Perempuan Kurdi itu tak kenal takut. Biasanya seseorang akan takut dan panik jika mengalami hal yang dapat merenggut nyawa. Namun sebaliknya ia malah tertawa," tulis Hemze Hamza seorang wartawan dalam akun Twitter-nya.
Women's Protection Unit adalah salah satu divisi militer Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Divisi itu dibentuk oleh para perempuan untuk mempertahankan diri dari serangan militan ISIS serta pasukan pemerintah Suriah dan Al-Qaeda.
Sebelumnya, YPG sempat menjadi sorotan dunia ketika kelompok tersebut berhasil menyelamatkan ribuan warga Yazidi yang diserang milisi ISIS tahun 2014 di Gunung Sinjar.
YPG diketahui telah memiliki sekitar 7.000 anggota dan relawan siap tempur yang rata-rata berusia antara 18 hingga 40 tahun.