RI dan Filipina Kembali Patroli Bersama |
Juru bicara militer Filipina mengatakan pihaknya akan akan patroli bersama Indonesia di Laut Sulawesi pekan ini untuk mencegah militan Islamis mencapai Mindanao. Di provinsi itu, kelompok teror telah menguasai sebuah kota dan terlibat pertempuran dengan pemerintah.
Patroli bersama itu bertujuan untuk memperkuat keamanan perbatasan dan meningkatkan interoperabilitas, kata juru bicara militer Mayor Ezra Balagtey dalam pernyataan pers yang dikutip Reuters, Minggu (2/7). Kapal perang kedua negara akan berlayar dari Davao, Kamis ini.
"Patroli terkoordinasi ini ... bertujuan untuk memperkuat keamanan Teluk Davao dan perbatasan bersama kedua negara di kepulauan bagian selatan, terutama di Laut Sulawesi," kata Balagtey.
Pemerintah regional khawatir orang-orang yang simpatis pada kelompok teror ISIS akan menyeberangi perairan dari Malaysia dan Indonesia untuk bergabung dengan kelompok teror terafiliasi ISIS yang menguasai Marawi, lima pekan lalu.
Sekitar 300 militan dari kelompok yang disebut Maute itu, 82 anggota pasukan keamanan Filipina dan 44 warga sipil tewas dalam pertempuran di kota tersebut.
Patroli terkoordinasi ini adalah yang ketiga kalinya dalam sebulan ini, seiring peningkatan serangan dari bajak laut dan militan terhadap kapal-kapal komersial.
Filipina dibantu oleh Amerika Serikat untuk berpatroli di perairan selatan, Sabtu lalu. Dua minggu lalu, Indonesia, Malaysia dan Filipina berpatroli bersama di perbatasan Laut Sulawesi dan Sulu.
Patroli terbaru ini akan berakhir pekan depan di Manado, Sulawesi.
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20170702180211-106-225255/ri-dan-filipina-kembali-patroli-bersama-putus-jaringan-teror/
Patroli bersama itu bertujuan untuk memperkuat keamanan perbatasan dan meningkatkan interoperabilitas, kata juru bicara militer Mayor Ezra Balagtey dalam pernyataan pers yang dikutip Reuters, Minggu (2/7). Kapal perang kedua negara akan berlayar dari Davao, Kamis ini.
"Patroli terkoordinasi ini ... bertujuan untuk memperkuat keamanan Teluk Davao dan perbatasan bersama kedua negara di kepulauan bagian selatan, terutama di Laut Sulawesi," kata Balagtey.
Pemerintah regional khawatir orang-orang yang simpatis pada kelompok teror ISIS akan menyeberangi perairan dari Malaysia dan Indonesia untuk bergabung dengan kelompok teror terafiliasi ISIS yang menguasai Marawi, lima pekan lalu.
Sekitar 300 militan dari kelompok yang disebut Maute itu, 82 anggota pasukan keamanan Filipina dan 44 warga sipil tewas dalam pertempuran di kota tersebut.
Patroli terkoordinasi ini adalah yang ketiga kalinya dalam sebulan ini, seiring peningkatan serangan dari bajak laut dan militan terhadap kapal-kapal komersial.
Filipina dibantu oleh Amerika Serikat untuk berpatroli di perairan selatan, Sabtu lalu. Dua minggu lalu, Indonesia, Malaysia dan Filipina berpatroli bersama di perbatasan Laut Sulawesi dan Sulu.
Patroli terbaru ini akan berakhir pekan depan di Manado, Sulawesi.
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20170702180211-106-225255/ri-dan-filipina-kembali-patroli-bersama-putus-jaringan-teror/