The Activity, Kesatuan Khusus Rahasia Amerika yang Paling Rahasia - Radar Militer

30 Juli 2017

The Activity, Kesatuan Khusus Rahasia Amerika yang Paling Rahasia

The Activity
The Activity 

Bagi seorang prajurit anggota kesatuan khusus, nama unit adalah kebanggaan tersendiri. Namun bagaimana jika ia adalah anggota satu unit yang sangat rahasia, yang namanya saja bisa berganti-ganti dalam setiap operasi?
Dunia relatif mengenal kesatuan khusus Tier 1 dari Amerika Serikat seperti SFOD-D alias Delta Force, atau SEAL Team Six (ST6) dari misi-misi yang mereka lakukan, juga kisah dari para mantan operator yang sedikit banyak bisa menyingkap apa dan bagaimana mereka sebenarnya.
Namun begitu, ada satu unit kesatuan khusus Amerika Serikat yang sangat rahasia dan keberadaannya benar-benar tidak pernah diakui, bak hidup dalam bayangan. Jika pembaca masih bisa browsing dan mencari foto-foto operator Delta dan juga ST6 yang bertebaran di internet dengan wajah operator yang mungkin tidak semuanya dikaburkan dengan alasan OPSEC (Operational Security), Pentagon menerapkan kebijakan yang sangat ketat untuk foto yang mungkin menampakkan para operator kesatuan khusus ini dalam aksinya. Seluruh foto-foto operator tersebut sudah pasti akan ‘hilang’ secara digital.
Nama kesatuan khusus itu adalah The Activity. Nama yang tidak biasa karena merujuk pada sebuah kata benda, dan bahkan tidak mencerminkan hubungan dengan militer. The Activity bahkan mungkin juga bukan nama yang sebenarnya, karena namanya terus berganti-ganti sesuai dengan operasi yang dijalaninya.
Legenda menyebutkan bahwa The Activity memiliki lebih dari sepuluh alias! Sebut saja kode nama Centra Spike, Torn Victory, Tactical Concept Activity, Capacity Gear, Grey Fox, Robin Court, TF Orange, dan masih banyak lagi, semua merujuk kepada satu nama unit rahasia tersebut. Secara struktur keberadaannya ada di bawah kendali JSOC (Joint Special Operations Command), setelah selama beberapa dekade ada di bawah Panglima AD AS.
The Activity sendiri awalnya didirikan sebagai kesatuan khusus dengan spesialisasi utama intelijen, dengan nama resmi ISA (Intelligence Support Activity), atau disingkat The Activity. Sesuai spesialisasinya, tugas dari unit rahasia ini adalah operasi klandestin untuk mengumpulkan data intelijen bernilai sangat tinggi di belakang garis musuh yang sangat berbahaya.
Ide pendirian The Activity datang dari kekecewaan militer AS dan Pentagon terhadap badan intelijen AS, CIA (Central Intelligence Agency), yang pada 1980an banyak melakukan operasi hitam nan rahasia di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, serta Asia Tenggara. Pada masa-masa tersebut CIA tidak memiliki kemampuan paramiliter yang cakap dan ajek. Pendekatan CIA untuk operasi paramiliter berskala besar terbukti mentah dan berantakan, seperti gagalnya invasi Teluk Babi di Kuba pada dekade 1980an.
CIA juga terus menerus meminjam aset militer untuk melakukan operasinya di luar negeri, sesuatu yang berpotensi bocornya operasi atau dilanggarnya konstitusi karena Amerika Serikat tidak menyatakan perang terbuka terhadap negara yang menjadi sasaran operasi CIA. Militer AS pun cukup jengah pada CIA karena seringkali meminta bantuan secara dadakan.
Puncak kekecewaan militer terhadap CIA adalah gagalnya operasi Eagle Claw yang merupakan upaya pembebasan para diplomat dan warga negara AS yang disandera oleh pemerintah Iran. Walaupun unsur cuaca dan ketidakmahiran pilot helikopter Marinir AS banyak berperan dalam berantakannya operasi, CIA pun ikut andil besar dalam kegagalan tersebut.
CIA sendiri mengatakan bahwa mereka tidak memiliki agen di dalam Iran yang dapat menyediakan informasi terkini, dan cenderung menyimpan informasinya sendiri karena saling tidak percaya dengan militer. Padahal CIA sendiri sudah lama bermain di Iran, termasuk menggulingkan PM Mossadegh pada dekade 1950an.
Data dari CIA terkait dengan kebutuhan untuk operasi Eagle Claw baru dibuka di hari-hari terakhir ketika perencanaan operasi sudah final dan tidak mungkin diubah lagi. Walaupun alasannya untuk mengamankan kerahasiaan agen mereka di Iran, ketertutupan CIA ini menjadi puncak kekecewaan militer.
Para petinggi AD AS pun menugaskan Kolonel Jerry King untuk membentuk satu kesatuan khusus yang menggabungkan keahlian para analis CIA yang pintar mengolah data serta kemampuan tempur prajurit pilihan AD AS. Kolonel Jerry King yang fotonya terpampang di bawah sudah punya modal unit bernama FOG (Field Operations Group) yang didirikan secara ad hoc untuk mendukung operasi Eagle Claw.
Kesatuan baru yang dipimpin Kolonel Jerry King merupakan pengembangan dari FOG dengan menambah sejumlah personel pilihan. Kewenangan dan kemampuan operasinya dibagi atas tiga: intelijen, operasi, dan komando. Seluruh rekam jejak para personelnya dihapus; mereka dicarikan unit pengganti dalam dosir catatan penugasan sebagai cara untuk mengaburkan keberadaan The Activity.
Para operator The Activity adalah nama-nama tanpa wajah yang ditugaskan mencari informasi lokasi dan keberadaan pasti dari sasaran bernilai tinggi atau yang dikenal dengan terminologi HVT (High Value Target). Kemanapun AS melancarkan operasi militer, para operator The Activity sudah pasti menyertai, plus operasi-operasi CIA yang tidak pernah diungkap ke permukaan. Sebagai contoh, The Activity adalah unit pertama yang ditugaskan di garis depan.
Salah satu keberhasilan pertama The Activity adalah operasi mereka untuk menemukan Jenderal James Lee Dozier yang merupakan perwira tinggi AD AS yang bertugas di NATO Southern Command. Beliau diculik pada akhir tahun 1981 dari kediamannya di Verona, Italia, oleh anggota Brigade Merah, organisasi teror Italia yang terafiliasi dengan komunisme internasional.
Terbang dalam UH-1 Huey AD AS yang dilengkapi perlengkapan elektronik untuk menyapu dan menyadap frekuensi radio, para personel The Activity akhirnya berhasil menemukan lokasi pasti penyekapan sang Jenderal dengan teknik triangulasi, memanfaatkan hasil sadapan radio para anggota Brigade. Informasi tersebut diteruskan ke kepolisian Italia yang menerjunkan pasukan khususnya untuk membebaskan sang Jenderal.
The Activity banyak bermain pula di Amerika Selatan, dalam perang Amerika Serikat melawan negara-negara yang dianggap sebagai sumber utama masuknya Narkotika ke pantai-pantai Amerika Serikat. The Activity menjalankan operasi dengan menerbangkan pesawat Cessna yang dilengkapi dengan alat penyadap yang mampu menemukan dan mendengarkan komunikasi melalui telpon selular, yang saat itu dianggap tidak bisa disadap. Data dari The Activity tersebut yang digunakan oleh Delta Force untuk mengeksekusi operasi penangkapan atas raja narkotika Kolombia Pablo Escobar yang berujung pada tewasnya sang gembong narkotika.
Sumbangsih besar para operator The Activity kembali diberikan kepada Amerika Serikat pada saat AS memutuskan melancarkan serbuan ke Irak. Bahkan sebelum operasi Iraqi Freedom dilancarkan, para analis dari unit tersebut sudah menggunakan teknologi pelacak dan sadapan untuk memonitor komunikasi para Jenderal dan petinggi partai Baath yang merupakan pendukung utama rezim Saddam Hussein.
Teknik penyadapan semacam ini tak hanya dilakukan dari jauh; seringkali mereka harus melakukan operasi rahasia untuk dapat menyadap jaringan serat optik komunikasi Irak. Saat AS masuk secara resmi ke Irak, The Activity menggunakan jaringan informan mereka untuk mencari tahu dimana Saddam dan pengikutnya berada, karena sang pemimpin Irak tersebut terus berpindah-pindah demi menyelamatkan diri dari kejaran pasukan AS.
Walaupun secara resmi adalah Task Force 121 (SAS dan Delta Force) serta 4th Infantry Division yang menemukan Saddam di bunker persembunyiannya dalam operasi Red Dawn, kulminasi terungkapnya Saddam yang bak tikus terjepit di lubang sempit itu adalah hasil kerja keras dari para personil The Activity yang juga hadir dalam operasi perburuan yang berhasil tersebut.
The Activity juga turut diturunkan di Afghanistan untuk memburu para insurjen Al Qaeda, termasuk membantu analisa data intelijen yang akhirnya berujung pada terungkapnya keberadaan Osama bin Laden di persembunyiannya di Abbotabad.
Karena sifat dan kemampuannya yang unik, personel The Activity dianggap sangat berharga oleh anggota kesatuan khusus lainnya, oleh karena itu, nyawanya harus dijaga sebisa mungkin. Walaupun memiliki kemampuan tempur, seorang operator The Activity lebih mengutamakan untuk membawa dan mengoperasikan sistem radio khusus dan peralatan untuk menyadap komunikasi lawan di garis depan, serta mengacak (jamming) sistem komunikasi radio, satelit, dan GPS milik lawan.
Para anggota kesatuan khusus lain sangat menjaga keselamatan anggota The Activity, seperti terbukti dalam operasi SEAL Team Six di Thakur Gar, saat anggota SEAL terjebak di puncak, keselamatan anggota The Activity yang ada di garis depan lebih diutamakan untuk dievakuasi terlebih dahulu.
Kemampuan dasar dari operator The Activity meliputi kemampuan bertempur jarak dekat, selam, taktik tim kecil, survival, mengemudi defensif, tembak jitu dan runduk, serta penguasaan segala jenis senjata yang ada dalam militer AS maupun yang jamak ditemui di wilayah operasi. Konon, The Activity adalah kesatuan khusus pertama yang menerapkan ilmu terjun HAHO (High Altitude High Opening) dan mengajarkannya kepada Delta Force.
Di luar kemampuan tempur tersebut, setiap operator The Activity juga menguasai bahasa-bahasa yang digunakan di negara tempat AS melaksanakan operasi militernya sehingga dapat melakukan pembinaan dan komunikasi dengan aset intelijen setempat.
Oh ya, satu hal yang tidak lazim, The Activity memiliki jauh lebih banyak anggota wanita di dalam kesatuannya dibandingkan dengan kesatuan khusus lain di dalam USSOCOM. Sebagian besar dari mereka bertugas sebagai analisa, dengan memanfaatkan kekuatan ketelitian yang mungkin jauh lebih baik dibandingkan dengan para pria. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)