Pantsir-S1 |
Rusia dan Guinea Khatulistiwa (Equatorial Guinea) telah menandatangani kontrak untuk memasok dua kendaraan tempur dan rudal untuk meriam /rudal pertahanan udara (air defense missile/gun - ADMG) kepada mereka, juru bicara Federal Service for Military-Technical Cooperation, Maria Vorobyova kepada wartawan pada acara forum internasional Army 2017 yang diselenggarakan di Moskow. Guinea
Khatulistiwa adalah sebuah negara di Afrika Tengah yang berbatasan dengan Gabon di Selatan dan Kamerun di Utara. Guinea Khatulistiwa merupakan satu-satunya negara di Afrika yang berbahasa Spanyol.
Khatulistiwa adalah sebuah negara di Afrika Tengah yang berbatasan dengan Gabon di Selatan dan Kamerun di Utara. Guinea Khatulistiwa merupakan satu-satunya negara di Afrika yang berbahasa Spanyol.
"Sebuah kontrak telah ditandatangani dengan Guinea Khatulistiwa pada acara Forum Army 2017 untuk memasok dua kendaraan tempur dari sistem meriam/rudal pertahanan udara Pantsir-S1, serta rudal dan logistik kepada mereka," kata Maria Vorobyova.
Sistem ADMG Pantsir-S1 dirancang untuk memberikan perlindungan jarak dekat dari semua jenis wahana serangan udara di lingkungan perang elektronik yang berat, dalam kondisi cuaca apapun. Persenjataan rudal dan meriam modern digunakan untuk menghancurkan semua jenis sasaran udara yang berawak dan tak berawak. Persenjataan Pantsir-S1 terdiri dari dua belas rudal darat ke udara 57E6 dan dua meriam otomatis 30 milimeter 2A38M yang dikembangkan dari meriam 30 mm GSh-30 berlaras dua.
Pantsir-S1 dapat dipasang pada chassis truk 10 ton Ural-5323 dengan turret yang menampung persenjataan, sensor, peralatan kontrol dan awak senjata. Pantsir S-1 dapat melakukan penembakan pada dua sasaran pada saat yang sama dan menyerang hingga 12 sasaran dalam satu menit. Jarak efektif sistem tersebut untuk rudal adalah 20 kilometer dan ketinggian maksimum adalah delapan kilometer, dan untuk meriam masing-masing adalah tiga dan empat kilometer.
Sumber : armyrecognition.com