HMS Ocean |
Para laksamana Angkatan Laut Inggris yang terkenal mungkin akan meneteskan air mata kalau melihat kondisi militer Inggris saat ini. Pernah terkenal ungkapan “Britannia rules the waves” alias Inggris Raya menguasai samudera, namun Inggris saat ini bahkan tidak punya uang untuk memelihara kapal perang dan persenjataan lainnya.
Keuangan Inggris dalam kondisi tekor parah, dan ada defisit biaya militer sebesar 20 juta Poundsterling. Mengharapkan pemerintah Inggris membantu jelas tidak mungkin setelah keputusan Brexit yang gegabah telah menciutkan perekonomian Inggris. Kementerian Pertahanan telah menjual sejumlah aset berupa tanah bekas barak militer, namun hal tersebut nampaknya tidak lagi cukup.
Kali ini, Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) dikabarkan telah menyediakan katalog berisi peralatan militer apa saja yang hendak dijual: kapal perang, panser, pesawat terbang, hingga helikopter. Semuanya dijual dengan harga diskon, yang penting laku. Katalog tersebut dibagikan pada saat pameran DSEI 2017 di London kepada para perwira militer dari berbagai negara yang berkunjung.
Bintang dari katalog tersebut adalah kapal induk helikopter HMS Ocean, yang saat ini sebenarnya sedang ditugaskan untuk membantu korban badai di Karibia. Orang pun memandang sinis, MoD seperti tidak punya visi karena menjual HMS Ocean yang sebenarnya masih dibutuhkan. HMS Ocean yang modern itu akan dijual senilai 80 juta Poundsterling, tidak sampai setengah dari biaya pengadaan dan modernisasinya.
Kapal lain yang dijual adalah kapal survei hidrooseanografi HMS Scott yang tugasnya adalah memetakan alur laut untuk kebutuhan navigasi kapal selam dan tergolong sangat modern karena terakhir dimodernisasi dengan sonar baru pada 2015.
Di udara, Royal Air Force harus mulai bersiap kehilangan pesawat latihnya, karena 50 unit pesawat latih Short Tucano T1 juga akan dijual. Pesawat angkut VIP Bae 146 yang populasinya cukup banyak di Indonesia pun juga akan dijual. Dan ini yang paling menarik: enam unit C-130J, yang umurnya belum lagi 10 tahun, juga akan dijual. Ini merupakan kesempatan langka bagi Indonesia yang butuh peremajaan pesawat angkut.
Di darat, AD Inggris akan kehilangan 700 truk kelas 5 ton dan 2,5 ton, 100 pick up, 100 rantis Vector, 50 unit Land Rover, dan sejumlah panser roda rantai yang namanya tak asing di telinga: Samson, Spartan, Scimitar, Sultan, dan Samaritan. Semua dijual demi dana segar. Kalau mencari kendaraan tahan ranjau, ada 85 unit Warthog buatan ST Kinetics Singapura yang hendak dijual karena Perang Irak sudah selesai.
Sementara itu Korps Penerbad AD Inggris juga akan menjual 70 helikopter mulai dari Aerospatiale Gazelle dan Westland Lynx. Harga jualnya mulai dari 100.000 Poundsterling atau sekitar 2 miliar Rupiah. Kapan lagi bisa memborong helikopter spek militer dengan harga semurah itu?
Inggris sudah jelas merugi dengan penjualan alutsista mereka. Walaupun katanya kemampuan militer Inggris tak akan banyak berpengaruh, tetapi kehilangan aset sekian banyak mau tidak mau membuat publik bertanya-tanya mengenai kesiapan angkatan bersenjata Inggris. Menurut penulis, walaupun bekas, lelang perlengkapan perang Inggris ini merupakan kesempatan bagus untuk memperoleh alutsista murah meriah. (Aryo Nugroho)