Rusia telah menguji coba banyak senjata berat dan ringan saat menghadapi ISIS di Timur Tengah, mulai dari senapan hingga bomber strategis.
1. Rudal Jelajah Kalibr 3M-54 Klub
Kemampuan rudal jelajah baru ini ditunjukkan ke dunia pertama kalinya pada 2015 saat kampanye Rusia di Suriah bergulir, tepatnya saat Armada Kaspian mengeliminasi teroris dengan roket ini dari jarak 1,500 kilometer.
Rudal jelajah Kalibr terbang di dekat permukaan dengan kecepatan supersonik. Ini membuat sistem pertahanan musuh sulit menembaknya jatuh, belum lagi teroris hanya dilengkapi dengan artileri dan sistem rudal anti-pesawat portabel.
Rudal jelajah Kalibr |
Proyektilnya diisi dengan hulu ledak 500 kilogram, yang dapat mengeliminasi apa saja dengan radius ratusan meter titik utama ledakan. Kalibr adalah salah satu senjata paling akurat di dunia dan mampu mengenai target di jarak hingga 2,500 kilometer dengan akurasi 30 meter.
2. Kapal Induk Admiral Kuznetsov
Jagoannya militer Rusia dan satu-satunya kapal induk yang bertugas di Angkatan Laut Rusia. Ia dapat membawa hingga 50 berbagai pesawat tempur. Monster ini pertama kali digunakan saat operasi di Suriah, di mana ia menghabiskan tiga bulan di akhir 2016 untuk melawan kelompok-kelompok teroris.
Saat ini, Admiral Kuznetsov sedang diperbaiki di Rusia dengan biaya 40 miliar rubel (9,43 triliun rupiah). Sistem rudal dari era Soviet-nya, Granit, sudah tak layak pakai dan sedang diganti dengan pod peluncur yang dapat melontarkan rudal jelajah Kalibr-NK. Admiral Kuznetsov sendiri akan dipersenjatai dengan rudal Zircon, rudal pertama yang mencapai kecepatan hipersonik saat di uji coba.
Admiral Kuznetsov |
Para perakitnya juga harus berurusan dengan masalah lepas landas dan pendaratan setelah dua jet tak bisa digunakan lagi karena masalah dengan dek kapal. Ia masih akan diramaikan dengan jet tempur MiG-29K/KUB dan Su-33.
3. BMPT-72 (Terminator-2)
Unit bantuan tank untuk pertempuran jarak dekat di perkotaan ini juga ‘dibaptis’ saat operasi menumpas teroris di Suriah.
BMPT-72 (Terminator-2) mampu membawa maksimal empat peluncur rudal 9M120 Ataka, dua meriam otomatis 2A42 30 milimeter, dua peluncur granat AG-17D, dan satu senapan mesin koaksial PKTM 7,62 milimeter perlengkapan yang solid bagi kendaraan tempur lapis baja yang diciptakan untuk mendampingi tank T-14 Armata.
BMPT-72 (Terminator-2) |
Versi kedua dari mesin perang ini tidak dilengkapi senjata sebanyak pendahulunya ia hanya dapat mengeliminasi satu target bukan tiga, karena tak memiliki peluncur otomatis AGS-17 tapi lebih murah. Sejumlah kendaraan BMPT-72 (Terminator-2) akan dikirim ke militer di tahun-tahun mendatang, meski jumlahnya belum dapat dipastikan sampai Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan rencananya untuk 2018 - 2025.
4. Pembom Tupolev Tu-160M2
Bomber Tu-160M2 dijuluki “Si Angsa Putih” karena sayap elegan, kerangkanya yang panjang dan putih, dan moncong yang tajam.
Tupolev Tu-160M2 adalah bomber terbesar Rusia saat ini; mampu membawa hingga 40 ton rudal dan bom berpandu dan tidak berpandu. Tupolev Tu-160M2 juga bisa menjatuhkan hulu ledak nuklir.
Tupolev Tu-160M2 bisa mengeliminasi target jauh dari jangkauan sistem pertahanan udara musuh dengan misil jelajah Kh-101 dan Kh-555 yang juga diuji coba di Suriah.
Pembom Tupolev Tu-160M2 |
Meski begitu, dalam 15 tahun ia akan diganti dengan bomber strategis era modern PAK DA yang menurut produsennya dapat menarget musuh tanpa meninggalkan pangkalan udara.
Sumber : https://id.rbth.com/