Griffin, Janji Tank Mini Setara Abrams dari General Dynamics - Radar Militer

15 Oktober 2017

Griffin, Janji Tank Mini Setara Abrams dari General Dynamics

Griffin
Griffin 

Kompetisi program MPF (Mobility Protected Firepower) semakin memanas saja. Maklum, AD AS meminta agar pabrikan yang tertarik untuk mengikuti kompetisi tank ringan dengan daya gebuk berat tersebut untuk mengirimkan proposalnya paling lambat bulan November 2017 untuk dapat ditelaah dan dipelajari sebelum kemudian ditentukan siapa yang maju ke tahap pembuatan purwarupa.
Pabrikan General Dynamics Land Systems sebagai pemegang kunci tahta Main Battle Tank AD AS dengan M1A2 Abrams yang telah mencapai versi SEP-V3 tentu tidak mau kedudukannya direbut begitu saja. Pasalnya, banyak pabrikan lain sudah siap membayangi. British Aerospace Land Systems sudah menyiapkan M8 ELT, begitu pula SAIC yang bekerjasama dengan ST Kinetics untuk menghadirkan NG-AFV varian tank.
GDLS adalah pabrikan yang harus all out menyongsong peluang. MBT M1A2 Abrams dengan cepat menguap ordernya, meninggalkan Lima Tank Plant milik GDLS tanpa pesanan yang mengancam lini produksi dan pundi-pundi perusahaan. Walaupun MPF belum nampak jelas benar spesifikasinya, GDLS menawarkan solusi dalam bentuk tank ringan berkode Griffin.
Jargon andalan GDLS adalah teknologi Abrams dalam format yang kompak dan ringan, hanya 28 ton yang merupakan batas atas bobot kargo yang bisa diterjunkan dengan palet dan sistem parasut kargo LAPES. GDLS sendiri menjanjikan bahwa sistem elektronik yang dibenamkan pada Griffin sama dan setara dengan yang dipasangkan pada MBT Abrams M1A2 SEP-V2, jadi yang berbeda hanya pada proteksi dan mobilitasnya.
Rahasia dari kecepatan GDLS menawarkan solusi MPF adalah penggunaan teknologi yang sudah teruji. Alih-alih membuat platform baru, GDLS mengambil sasis Ajax berbahan baja yang merupakan kendaraan intai baru Inggris yang pada gilirannya desainnya mengambil dari ranpur ASCOD. Bentuk sasis Griffin sendiri jelas mengadopsi Ajax, dengan tambahan lapisan pelindung yang membuat sasisnya terlihat sangat mengotak dan kelihatan seperti produk dari tahun 1970an.
Sistem kubah pada Griffin menggunakan kubah berawak, dengan bentuk yang unik karena seolah memiliki ‘pinggang’ pada bagian atas kubah, dengan sudut melekuk ke arah dalam yang sekilas berlawanan dengan desain kubah masa kini. Kubah ini terbuat dari alumunium dan dapat dipasangi dengan panel balistik untuk meningkatkan daya tahannya. Tidak terlihat adanya keberadaan optik bidik pada kubah model yang ditampilkan, jadi kemungkinan kubah ini hanya mock up belaka saja.
Sistem meriam pada Griffin menggunakan meriam baru XM360 kaliber 120mm yang memiliki hentakan rendah. Bobot dari meriam ini lebih ringan 1 ton dari meriam 120mm M256 yang digunakan oleh M1A2 Abrams, tetapi mampu menembakkan amunisi yang sama dengan yang dimiliki oleh AD AS sekarang ini, sehingga tidak akan menyulitkan dalam hal logistik.
Teknologi optiknya memanfaatkan sistem optik yang sama dengan yang digunakan oleh MBT M1A2 Abrams SEPV2. Sebanyak 2 unit Griffin dapat dibawa oleh pesawat angkut C-17 dan diterjunkan dengan parasut. GDLS berharap untuk dapat terus menyempurnakan Griffin sesuai dengan masukan dari AD AS dan menghasilkan purwarupa final dalam waktu 1 tahun ke depan. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb