Komando Garuda, Pasukan Elit Penyerbu dari Angkasa - Radar Militer

26 Oktober 2017

Komando Garuda, Pasukan Elit Penyerbu dari Angkasa

Komando Garuda
Komando Garuda 

Pembaca mungkin jarang atau malah belum pernah mendengar mengenai Komando Garuda atau Garud Commando Force, pasukan khusus Angkatan Udara India. Wajar, mengingat di antara jajaran pasukan khusus India, Komando Garuda adalah yang paling muda karena baru dibentuk pada tahun 2003. AU India dengan ribuan jet tempur dan angkut jelas butuh pasukan sendiri yang bisa mengamankan wilayahnya sekaligus ditugaskan dalam misi lainnya.
Inisiatif pembentukan Komando Garuda datang dari KSAU India saat itu, Marshal S. Krishnaswamy ke Israel, yang melihat demonstrasi dari Special Forces Unit 5101 atau Shaldag yang memiliki kekhususan operasi tempur aspek udara. Karena pas dengan kebutuhan AU India sendiri, maka pembentukan pasukan khusus dengan nama Komando Garuda pun dilakukan. Garud dalam bahasa Sansekerta sendiri memang sama dengan Garuda dalam Bahasa Indonesia.
Sebagai pasukan khusus dari matra udara, Komando Garuda memiliki kemampuan untuk melaksanakan operasi CSAR (Combat Search and Rescue), pengendali tempur, pengendali depan, dan juga kemampuan operasi anti teror dan para komando. Dua kemampuan terakhir penting karena pangkalan udara AU India sering menjadi target serangan teror, seperti Pangkalan AU di Pathankot yang diserang oleh milisi pada tahun 2016.
Jumlah kekuatan awal Komando Garuda pada 2003 sekitar 1.000 orang, dan saat ini diperkirakan ada 1.500 pasukan anggota Komando Garuda. Seluruh anggota Komando Garuda akan diseleksi di Garud Training Center di Gurgaon. Berbeda dengan pasukan khusus angkatan lainnya yang menerima calon dari angkatan lainnya, Komando Garuda hanya menerima calon dari AU India sendiri. Komando Garuda pertama kali tampil di depan publik pada 6 Februari 2004.
Masa pendidikan dan pelatihan untuk seorang anggota Komando Garuda bisa mencapai 72 minggu, baik untuk perwira maupun bintara. Pelatihan awal akan dilakukan di New Delhi, dilanjutkan tiga bulan masa percobaan dan pelatihan oleh instruktur dari pasukan khusus kecabangan lainnya dan dari dalam Komando Garuda sendiri. Silabi pelatihan mencakup operasi di wilayah rimba, pegunungan bersalju, dan selam tempur serta demolisi baik di permukaan maupun di bawah air. Seluruh calon akan dilewatkan juga ke sekolah kontra insurjensi dan pertempuran rimba yang dikelola oleh AD India. Kalau lulus, barulah kandidat bisa menyandang baret hitam Komando Garuda.
Struktur Komando Garuda dibagi-bagi ke dalam satuan setingkat kompi yang disebut Flights, dengan seorang Letnan Satu sebagai pemimpin. Total diperkirakan ada 15-20 Flight dalam Komando Garuda yang terus dirotasi ke pangkalan-pangkalan AU India. Komando Garuda sendiri dipimpin oleh seorang perwira tinggi berpangkat Wing Commander atau Letnan Kolonel.
Anggota Komando Garuda sendiri seringkali ditugaskan untuk operasi memburu teroris di wilayah yang disengketakan, menempel ke AD India. Pada 17 Oktober 2017, Komando Garuda untuk pertama kalinya kehilangan anggotanya yang gugur dalam tugas. Sersan Milind Kishor dan Kopral Nilesh Kumar Nayan gugur setelah tertembak oleh milisi dalam operasi tempur di wilayah Jammu dan Kashmir.
Keduanya gugur di Desa Hajin, dekat Bandipura di Kashmir Utara ketika beroperasi bersama 13 Rashtriya Rifles. Tiga orang militan menembaki keduanya, yang kemudian balas ditewaskan oleh anggota Komando Garuda lainnya. Karena gugurnya kedua prajurit terbaik Komando Garuda ini, AU India berjanji akan melakukan pengadaan seperti helm anti peluru dan rompi balistik yang lebih baik untuk para anggota Komando Garuda. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb