TNI |
Mantan Panglima TNI Moeldoko menyarankan sejumlah hal untuk membangun kekuatan militer Indonesia. Salah satunya yakni TNI diminta untuk mengikuti perkembangan teknologi menyusul banyaknya ancaman dari dalam dan luar negeri.
Pernyataan ini menanggapi hari jadi TNI ke 72 yang jatuh pada 5 Oktober besok.
Moeldoko mengatakan jika TNI tidak mengikuti perkembangan tenknologi maka kekuatan militer di Indonesia akan kalah dengan negara lain.
“Kita bisa ilustrasikan seperti dulu, Belanda sudah pakai hardware, kita masih pake bambu runcing, kita pake aritificial, dunia luar pake robotik, menggunakan pesawat tanpa awak,” ujar Moeldoko saat diskusi mengenai TNI dan Politik Negara yang digelar ole PARA Syndicate di Jakarta pada Rabu.
Selain itu juga TNI diminta melengkapi kekuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) sesuai dengan ancaman yang saat ini dihadapi. “Pembangunan kekuatan itu, kita menggunakan strategi MEF (Minimum Essential Force) berdasarkan threat base,” tambahnya.
TNI juga diminta untuk membangun aliansi pertahanan strategis dengan masyarakat. Dengan demikian, kondisi keamanan negara akan stabil. “Kalau semuanya prajurit menuju ke sana, maka tidak ada lagi, tidak sempat lagi mikir masalah politik,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo TNI diminta untuk kembali kepada tugasnya dan tidak membuat kegaduhan. Sebab, pernyataan Panglima TNI mengenai pembelian senjata yang menimbulkan perdebatan di publik.
Dia menganggap saat ini institusi TNI mash solid dan tidak bermasalah. Namun, dia menilai ada pihak yang menginginkan pemimpin tertinggi TNI untuk masuk ke dalam wilayah politik.
Sumber : http://aa.com.tr/id