P6 ATAV |
Pelaksanaan upacara HUT TNI ke-72 di Dermaga Indah Kiat Cilegon telah dimulai. Upacara diawali dengan inspeksi pasukan oleh Presiden Joko Widodo. Tahun ini ada yang istimewa, karena untuk pertama kalinya kendaraan serbu taktis P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle) digunakan sebagai jip inspeksi, menandai penggunaan produk pertahanan karya industri pertahanan dalam negeri dalam upacara sepenting HUT TNI.
P6 ATAV tersebut dimodifikasi dengan penambahan tangga untuk naik dilapisi karpet merah agar Presiden mudah naik dan turun dari kendaraan. Penggunaan kendaraan karya anak negeri terakhir untuk upacara resmi adalah jaman Jip Banteng, yaitu Land Rover produksi lokal untuk ABRI yang pernah digunakan Presiden Soeharto pada upacara HUT ABRI pada dekade 1980an.
Nah, P6 ATAV sendiri merupakan salah satu produk andalan dari PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE), perusahaan yang telah lebih dari satu dekade malang melintang dalam bidang rancang bangun kendaraan taktis militer. Produk mereka yang sukses antara lain rantis P2 Commando, yang setara dengan Panhard VBL buatan Perancis. Tim dari PT. SSE secara khusus semalaman mempersiapkan P6 ATAV yang akan digunakan Presiden agar dapat tampil prima dalam inspeksi pasukan ini.
P6 ATAV sendiri didesain sebagai kendaraan serbuan kilat untuk pasukan khusus. Desainnya yang mengadopsi model buggy mirip dengan FAV (Fast Attack Vehicle) yang digunakan oleh pasukan elit US Navy SEALs dan Delta Force, atau Spyder milik militer Singapura. Tidak ada jendela atau pintu, bagian depan pun hanya dipasang pelat penahan peluru. Pokoknya ringan untuk serbuan dan pengunduran diri cepat pula.
Dapur pacu P6 ATAV menggunakan mesin turbo diesel empat silinder berdaya 2.300cc yang dipasang di belakang, menyediakan tenaga yang besar untuk kendaraan yang sangat ringan berkat penggunaan rangka tubular berbasis logam duralium.
Untuk penumpang, tersedia empat kursi tipe racing seat dengan sabuk pengaman empat titik sehingga aman pada saat P6 ATAV digeber dalam manuver liar. Untuk modal rantis serang, PT. SSE menyediakan tiga titik dudukan senjata di P6 ATAV, yang utama ada di atas, dengan satu lainnya di setiap sisi dengan model dudukan ayun yang bisa dipindah antar penumpang depan dan belakang. Untuk dudukan utama bisa dipasangi senapan mesin sekelas FN MAG/ GPMG 7,62mm sementara dudukan sekundernya untuk Minimi 5,56x45mm.
Untuk handling, penulis sendiri dan tim Arcinc sudah pernah menggeber P6 ATAV langsung di pabriknya. Akselerasinya luar biasa, begitu pula kemampuan menikung ekstrim dari kendaraan ini, berkat suspensi independen yang terpasang di keempat rodanya. Walaupun dibuat menikung seekstrim apapun, rasanya tetap ajek menginjak bumi berkat jarak antar roda yang juga dibuat lebar. Tidak heran Kopassus dan Paskhas sudah menandatangani kontrak pembelian P6 ATAV. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com