Canggihnya Tank Medium Harimau Hitam, Tank Penggempur Sekaligus Artileri - Radar Militer

06 Oktober 2017

Canggihnya Tank Medium Harimau Hitam, Tank Penggempur Sekaligus Artileri

 Tank Medium Harimau Hitam
 Tank Medium Harimau Hitam 

Sebagai salah satu sistem kesenjataan terbaru yang merupakan pencapaian teknologi industri pertahanan dalam negeri, tank medium Pindad yang diberi nama tentatif Harimau Hitam dalam HUT TNI ke-72 memiliki suatu keistimewaan yang tidak dimiliki oleh tank-tank lainnya. Keistimewaan tersebut adalah olah gerak larasnya, yang memungkinkan Harimau Hitam berfungsi sebagai tank penggempur maupun sebagai artileri.
Situs Wikipedia mendeskripsikan tank sebagai kendaraan militer yang dilengkapi meriam kaliber besar yang bisa menembak lurus, baik untuk menghancurkan tank lain ataupun perkubuan. Kanon tersebut memiliki tekanan yang tinggi sehingga proyektil memiliki energi kinetik yang dibutuhkan untuk menghancurkan tank ataupun sasaran lainnya.
Sementara meriam artileri gerak sendiri atau howitzer dideskripsikan sebagai kendaraan militer dengan meriam yang didesain untuk menembak lintas lengkung, dengan elevasi di atas 45 derajat untuk memberikan bantuan tembakan kepada formasi lapis baja atau infantri yang sedang bergerak maju atau mengundurkan diri.
Dalam penggelarannya, tank digunakan oleh batalyon tank, sementara artileri gerak sendiri digunakan oleh batalyon artileri medan. Walaupun idealnya formasi bergerak bersama, ada kalanya situasi di lapangan tidak memungkinkan batalyon tank mendapatkan bantuan tembakan dari artileri, mungkin karena posisi yang berjauhan, atau karena sebab lainnya.
Padahal artileri punya peranan vital untuk memperlunak pertahanan lawan sehingga tank yang jarak tembak efektifnya lebih pendek dari jangkauan artileri bisa menyelesaikan lawan dengan efisien. Nah, dari CMI Defence selaku desainer kubah dari tank medium Harimau Hitam punya inovasi yang tidak dimiliki oleh pabrikan lainnya yaitu meriam 105mm yang bisa didongakkan maksimal untuk mengemban tugas sebagai artileri medan.
kemampuan elevasi laras kanon 105mm HP (High Pressure) yang mampu mendongak sampai dengan sudut +42 derajat. Ini berarti Harimau Hitam atau pembawa akan mampu melayani tembakan lawan yang berada di titik ketinggian, atau memberikan tembakan bantuan lintas lengkung melewati perbukitan atau pegunungan yang merupakan tipikal medan yang ada di Indonesia.
Ini berarti unit Kavaleri sebagai pengguna medium tank dapat mengandalkan alutsistanya sendiri pada saat memasuki arena pertempuran andaikata tidak tersedia dukungan memadai dari artileri, dan mengurangi ketergantungannya pada batalion artileri medan. Lawan di kejauhan bisa dihujani tembakan dulu, baru kemudian penghancuran akhir dilakukan setelah musuh masuk dalam jangkauan bidikan.
Jarak tembak maksimal untuk tembakan lintas lengkung mencapai 8-10km dengan amunisi HE (High Explosive). Jarak jangkau dalam tembakan lintas lengkung ini hanya berselisih sedikit dengan Meriam howitzer M101A1 kaliber 105mm yang juga digunakan TNI AD. Kelemahannya hanya kecepatan tembak untuk tembakan lintas lengkung tidak akan setinggi Meriam howitzer mengingat sistem pengisi otomatis hanya bisa mengisi peluru saat laras berada dalam posisi lurus. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb