Panglima TNI Anggap Ribut-Ribut soal Senjata adalah "Proxy War" - Radar Militer

08 Oktober 2017

Panglima TNI Anggap Ribut-Ribut soal Senjata adalah "Proxy War"

Panglima TNI dan Kapolri
Panglima TNI dan Kapolri 

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menganggap polemik soal pembelian senjata oleh institusi non-militer adalah bentuk dari proxy war yang sering dikhawatirkannya.
Hal itu diungkapkan Gatot Nurmantyo di Gedung Pusat Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Awalnya, Gatot Nurmantyo mengatakan, ada saja masalah yang muncul di Indonesia, salah satunya soal senjata.
Ia menganggap, dalam masalah ini, TNI dan Polri menjadi korban adu domba pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kalau kita lihat ada saja, muncul senjata sedikit saja sudah buat ribut, diadu seolah-olah TNI dengan Polri ribut," kata Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo mengatakan, ia dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian heran dengan polemik soal ini.
"Saya sama Pak Tito, kok bisa begini ya Pak Tito.. (Tito menjawab) Sudah biarin aja deh, dia lagi seneng (adu domba)," ungkap Gatot Nurmantyo.
Menurut Gatot Nurmantyo, adu domba soal senjata antara TNI dengan Polri tak lain bertujuan untuk menganggu pembangunan.
"Kemudian apa ya? Jadi kita dibuat akan diadu, diacak-acak, supaya kita tak berkonsentrasi dengan pembangunan. Macam-macam saja," ujar Gatot Nurmantyo.
Oleh karena itu, ia menganggap polemik terkait pembelian senjata tersebut adalah bagian dari proxy war yang dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu.
"Ini adalah bentuk yang sering saya katakan, proxy war," kata Gatot Nurmantyo.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo menyebut adanya institusi non militer yang memesan 5.000 pucuk senjata.
Pernyataan Gatot Nurmantyo disampaikan secara tertutup dalam pertemuan Panglima TNI dengan para purnawirawan, Jumat (22/9/2017).
Namun, rekaman pembicaraan tersebut bocor ke media sosial dan diralat oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto.
Menurut Wiranto, BIN mendatangkan 500 pucuk senjata dari PT Pindad untuk pelatihan sekolah intelijen. Pembelian itu sudah sesuai prosedur yang berlaku.
Beberapa waktu lalu pun, sejumlah senjata api datang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Sabtu (30/9/2017).
Namun, senjata yang disebut-sebut milik Korps Brimob Polri tersebut tertahan di Gudang Kargo Unex.
Sejumlah pasukan TNI mendatangi kargo tersebut dalam rangka pengamanan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan informasi yang menyebutkan bahwa senjata yang berada di Bandara Soekarno-Hatta adalah milik instansinya.
Ia menegaskan, pengadaan senjata-senjata itu telah sesuai dengan prosedur.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb