RSN Singapura Pensiunkan Kapal Patroli Kelas Fearless - Radar Militer

05 Oktober 2017

RSN Singapura Pensiunkan Kapal Patroli Kelas Fearless

Kapal Patroli Kelas Fearless
Kapal Patroli Kelas Fearless 

Seiring dengan mulai bertugasnya kapal misi pesisir atau Littoral Mission Vessel kelas Independence, Republic of Singapore Navy (AL) Singapura pun secara bertahap mulai memensiunkan kapal patrol kelas Fearless yang sudah bertugas nyaris selama 20 tahun. Tiga kapal pertama yaitu RSS Unity, RSS Sovereignty, dan RSS Justice dinyatakan pension pada 3 Oktober 2017, 19 tahun setelah pengabdian mereka dimulai pada 7 Februari 1998.
Kapal-kapal patrol kelas Fearless pernah menjadi tulang punggung AL Singapura, memiliki tingkat kesiapan 24 jam sehari, 7 hari seminggu, suatu konsep yang dikenal sebagai High Readiness Core. Ketiga kapal patrol tersebut juga seringkali dilibatkan dalam beragam kerjasama dan latihan militer Bersama dalam kerangka ASEAN.
Dilihat dari kemampuannya, kapal patrol kelas Fearless adalah kapal yang didesain untuk misi patroli penegakan hukum di lautan, tetapi sebenarnya memiliki kemampuan AKS (Anti Kapal Selam) yang mumpuni selama memang konfigurasi peralatannya sesuai.
Kapal-kapal ini dibangun secara mandiri oleh perusahaan ST Marine milik pemerintah Singapura di galangan kapal Benoi Yard, Singapura, dan didesain secara modular untuk dipanjangkan sebagai korvet dengan dek untuk pendaratan helikopter. Abu Dhabi membeli korvet Al Ofouq yang berbasis pada kapal patroli Fearless ini.
Kapal patroli kelas Fearless sendiri didesain sebagai peningkatan kemampuan, menggantikan kapal patroli kelas Swift yang kecil dan lebih cocok digunakan oleh penjaga pantai. Total ada 12 kapal yang dibangun, dengan enam unit dikonfigurasi dengan perangkat anti kapal selam. Panjang kapal 55 meter, dengan lebar 8,6 meter dan sarat air 2,7 meter serta bobot 500 ton. Kurang lebih sekelas dengan KCR-60 milik TNI AL.
Sumber tenaga kapal patroli Fearless dipasok oleh dua mesin MTU 12 V 595 TE 90 diesel dengan gearbox ZF yang memasok daya untuk dua mesin waterjet Kamewa yang membuat kapal ini bisa berakselerasi dengan kencang tetapi juga lembut. Kecepatan maksimalnya adalah 20 knot dan jarak endurancenya bisa mencapai 1.000 mil laut.
Untuk sensor, radar navigasinya menggunakan tipe Kelvin Hughes 1007 yang beroperasi pada rentang I Band dan radar pencari udara IAI/ELTA EL/M-2228(X). Karena tidak ada sistem senjata rudal anti pesawat jarak jauh, tidak ada radar pengunci sasaran, penguncian ancaman udara dilakukan oleh sensor elektro optik dari rudal Mistral yang terpasang untuk pertahanan udara di buritan kapal.
Persenjataan utama yang dipasang pada kapal patroli kelas Fearless adalah meriam Oto Melara 76mm, dibantu empat pucuk senapan mesin berat CIS 50MG untuk menjalankan tugas patroli. Kapal patroli kelas Fearless juga dilengkapi dengan peluncur kapal RHIB di buritannya untuk mengirimkan kelasi yang akan melakukan pemeriksaan ke kapal-kapal yang dicurigai.
Untuk kapal yang dikonfigurasi untuk misi anti kapal selam, disediakan peluncur torpedo untuk AS244/S Mod. 1 Whitehead, dan bekal pengendus kapal selam dipercayakan pada sonar Thales Underwater Systems TSM 2362 Gudgeon yang terpasang di lambung.
Dengan pensiunnya tiga kapal, maka AL Singapura kini hanya mengoperasikan delapan kapal, karena satu kapal lainnya, RSN Courageous, rusak parah pada bulan Mei 2003 karena bertabrakan dengan kapal kargo. Setelah kapal perang LMV berikutnya selesai dibuat, maka perlahan-lahan kapal patroli Fearless akan pensiun satu-persatu. Mengingat umurnya yang masih cukup muda, apakah TNI AL berminat untuk mengakuisisi kapal-kapal kelas Fearless dengan kofigurasi Anti Kapal Selam? (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb