Latihan Gabungan North Star X |
Singapura adalah pusat bisnis Asia, bahkan bisa menyaingi London dalam hal transaksi finansial. Oleh karena itu, kepercayaan investor dan pelaku sektor ekonomi yang sangat sensitif terhadap gangguan harus dijaga, termasuk antisipasi serangan teror. Dengan Singapura menjadi pusat bisnis jasa terintegrasi yang mengandalkan keamanan sebagai faktor penarik utama, mereka tidak bisa membiarkan aksi teror mengacaukan perekonomian negaranya.
Untuk melatih kesiagaan menghadapi terorisme, Singapura rutin melaksanakan latihan gabungan yang dinamai Exercise North Star. Latihan ini disebut latihan terintegrasi, karena menguji respon seluruh unsur yang dipastikan terlibat dalam situasi semacam ini, mulai dari unit anti-teror, media massa yang turut berperan aktif, paramedis, forensik, bea cukai, imigrasi, dan tentu saja masyarakat Singapura sendiri.
Latihan tidak semata sekedar tim anti-teror datang, dar-der-dor lalu pergi dan semua sandera pasti selamat. Simulasi dibuat serealistis mungkin. Tidak ada ceritanya seluruh sandera berhasil selamat, dan teroris berhasil ditumpas habis tanpa jatuh korban. Para wartawan bahkan juga diajak berperan seperti pekerjaan mereka sehari-hari, termasuk memaksa masuk dan mengacak-acak TKP demi mendapatkan berita ekslusif.
Di kawasan Asia Tenggara, Singapura adalah negara pertama yang menyelenggarakan latihan gabungan anti teror, dimulai sejak 1997 dan dilaksanakan setiap tahunnya tanpa pernah luput. Untuk memperingati satu dasawarsa Exercise North Star, latihan diselenggarakan di Bandara Changi, salah satu bandara terbaik dan paling sibuk di dunia. Latihan kali ini melibatkan lebih dari 650 personil dari Kepolisian Singapura, Angkatan Bersenjata Singapura, Pasukan Pertahanan Sipil Singapura, Kementerian Kesehatan, Otoritas Sipil Singapura dan masih banyak lagi.
Skenario untuk tahun ini adalah merespon serangan teroris bersenjata dan pelaku bom bunuh diri di Terminal 3 Changi pada hari Sabtu, dimana banyak pelancong yang berlibur dan mengunjungi Singapura dan bandara sedang padat-padatnya.
Para pasukan khusus harus berlomba dengan waktu untuk mengalahkan para teroris dalam pertempuran di dalam ruangan terminal 3 Changi yang sangat luas dan menawarkan banyak tempat untuk bersembunyi, menjinakkan bom, dan menolong para korban yang terluka parah dan memberikan mereka pertolongan pertama.
Untuk menekankan pentingnya pelaksanaan operasi ini, PM Singapura Lee Hsien Loong meninjau sendiri jalannya Exercise North Star X bersama para pejabat terkait. Latihan yang berlangsung sejak 17 Oktober dan berakhir pada 28 Oktober ini ditutup dengan latihan pembebasan sandera dan pertempuran jarak dekat di Home Team Tactical Center. (Aryo Nugroho)
Sumber : TSM