Mengunjungi KRI Dewaruci yang Jadi Kebanggaan TNI AL dan Dunia - Radar Militer

04 November 2017

Mengunjungi KRI Dewaruci yang Jadi Kebanggaan TNI AL dan Dunia

 KRI Dewaruci
 KRI Dewaruci 

Indonesia dikenal oleh dunia sebagai negara maritim. Pengakuan tersebut bukan hanya karena 75 persen wilayah Indonesia adalah lautan.
Mungkin, tak banyak yang tahu bahwa salah satu yang membuat Indonesia semakin dikenal oleh dunia internasional adalah sebuah kapal layar yang memiliki panjang 58,3 meter dan lebar 9,5 meter. Namanya KRI Dewaruci.
Ada banyak alasan mengapa kapal ini menjadi kebanggaan TNI Angkatan Laut. Demikian pula kecintaan dunia internasional terhadapnya.
Tak sedikit warga negara asing yang khusus datang ke Indonesia hanya untuk dapat melihat langsung KRI Dewaruci.
Pesanan Bung Karno
KRI Dewaruci dibuat pada 1952 di galangan kapal HC Stulchen & John Ship, Hamburg, Jerman. Pada 1953, kapal ini tiba di perairan nusantara.
"Kapal ini diprakarsai oleh Presiden Soekarno. Beliau memesan kapal ini dari Jerman Barat," ujar Kepala Divisi Bahari KRI Dewaruci Letu Laut (P) Yudhi Dwi Saputra saat ditemui di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/10/2017).
Meski di usia yang tak lagi muda, kapal layar yang mampu membawa hingga 140 awak tersebut masih terlihat sangat kokoh.
Perawatan rutin yang dilakukan TNI AL membuat Dewaruci tak kehilangan pesonanya.
Bahan kayu yang semakin matang dan logam-logam mengkilap yang melapisi bagian luar kapal membuat keindahan Dewaruci tetap terjaga.
Dewaruci memiliki tiga tingkatan dek. Dek paling bawah untuk menampung air bersih dan bahan bakar. Dek lantai dua merupakan kamar kru dan personel kapal.
Sejak awal hingga saat ini, Dewaruci masih digunakan sebagai kapal latih taruna akademi TNI Angkatan Laut.
Dewaruci juga memiliki tugas lain, di antaranya sebagai pembawa misi diplomasi ke luar negeri.
Menurut Yudhi, Dewaruci telah mencetak sejarah dengan dua kali berlayar keliling dunia. Pertama kali dilakukan pada 1964, dan yang kedua dilakukan pada 2012.
Pada tahun 1996, Presiden Soeharto menugaskan agar KRI Dewaruci rutin berlayar menuju negara-negara dari berbagai belahan dunia.
Tujuannya, untuk memperkenalkan budaya dan keanekaragaman Indonesia.
"Hampir setiap tahun Dewaruci melakukan pelayaran ke Eropa, Asia dan Australia," kata Yudhi.
Punya ikatan batin
Dewaruci dan TNI Angkatan Laut adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Bagi taruna prajurit TNI AL, Dewaruci bukan sekadar tempat pendidikan, tetapi juga simbol kejayaan Indonesia di laut.
"Banyak pejabat yang kini menjadi panglima TNI AL yang dilatih di sini. Jadi hubungan batinnya kuat sekali," kata Yudhi.
Salah satu yang pernah merasakan pengalaman berharga menjadi taruna di Dewaruci adalah Panglima Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto. Darwanto pun bercerita sedikit tentang kejayaan Dewaruci.
Pada 1999, Darwanto menjadi salah satu kru kapal yang mengikuti lomba kapal layar di California, Amerika Serikat.
Saat itu, Dewaruci menjadi juara satu lomba layar mengalahkan kapal layar dari berbagai negara maju.
"Kami mengalahkan kapal layar Amerika yang punya wilayah. Mengalahkan kapal Eropa dan negara maju lainnya. Itu karena kami memiliki api semangat kepahlawalan sebagai bangsa Indonesia, bangsa bahari," kata Darwanto.
September 2017 lalu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi meresmikan kapal layar latih baru milik TNI AL, KRI Bima Suci, di dermaga Vigo, Spanyol.
Kapal buatan Spanyol ini digadang sebagai generasi penerus Dewaruci.
Entah sampai kapan Dewaruci akan terus membentangkan layarnya mengarungi samudera.
Meski demikian, segala kenangan dan sejarah catatan perjalannya akan tetap menjadi kebanggaan Indonesia.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb