Menhan Dr. Ng Eng Hen Jajal Terbang LCA Tejas |
Menteri Pertahanan Singapura Dr. Ng Eng Hen mencatatkan sejarah sebagai orang di luar India pertama yang menjajal duduk dan menerbangkan jet tempur asli India, Tejas Mk1 LCA (Light Combat Aircraft). Beliau terbang dengan pesawat tempur Tejas kursi ganda dari pangkalan udara AU India di Kalaikunda pada Senin, 28 November 2017.
Dua unit jet tempur Tejas yang pangkalan aslinya ada di Bangalore secara khusus diterbangkan ke Kalaikunda yang terletak di Bengal Barat untuk melaksanakan sorti terbang tersebut. Pilot yang menerbangkan Tejas tersebut adalah Marsekal Muda A.P. Singh, yang merupakan Direktur Program di Badan Pengembangan Aeronautika-Fasilitas Uji Penerbangan.
Dr. Ng Eng Hen sendiri berada di India untuk membuka latihan gabungan antara AU India dan AU Singapura yang sudah dilangsungkan sejak 2005 dan bertemu dengan Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman dalam dialog Menteri Pertahanan Singapura-India yang kedua.
Dr. Eng seusai melakukan penerbangannya selama 45 menit memuji Tejas, dan mengatakan pesawat tempur India tersebut “mengagumkan dan sempurna, rasanya seperti mengendarai mobil yang nyaman dan bukan naik pesawat.” Namun ketika ditanya apakah Singapura memang tertarik untuk meminang Tejas, sang Menteri dengan taktis menjawab bahwa dirinya bukanlah pilot, yang bisa menilai hanyalah orang-orang teknis yang paham di bidangnya.
Sang Menteri dalam kesempatan itu juga menggunakannya untuk memuji AU India, “Saya bisa membayangkan kenapa pilot-pilot Singapura mendapatkan banyak pelajaran dengan berlatih bersama AU India, karena pilot India sangat percaya diri, sangat profesional, dan benar-benar ada di puncak kemampuannya.”
Singapura sendiri bisa saja membeli pesawat tempur seperti Tejas untuk pertahanan udara jarak dekat menggantikan F-5S Tiger yang sudah menua. Tejas sendiri kompatibel dengan banyak sistem senjata seperti rudal buatan Israel, yang juga sama dengan F-16C Block 52 yang dimiliki oleh AU Singapura.
Apabila memang Tejas terbeli, AU Singapura bisa menggunakannya untuk berlatih bersama dengan angkatan udara negara-negara tetangganya yang kapabilitas mesin tempur udaranya dua langkah tertinggal dibandingkan milik Singapura. Hal ini dapat membantu menjaga perasaan negara tetangganya yang secara ekonomi dan anggaran pertahanan jauh di bawah Singapura. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com