KRI Nagapasa-403 |
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengemukakan kapal selam Indonesia yang baru yaitu KRI Nagapasa-403 tidak mengalami masalah serius. Baterai kapal selam tersebut lemah, sehingga kurang bertenaga.
"Itu masalah baterai saja. Sudah diganti," kata Ryamizard usai membuka kegiatan bela negara di pesantren Al Hikam, milik almarhum mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi di Depok, Jawa Barat, Selasa (31/10).
Ia mengaku sudah protes ke pihak Korea Selatan (Korsel) sebagai negara yang memproduksi kapal. Korsel sudah menjawabnya dengan menggantikan baterai baru yang lebih bertenaga. "Sudah kita proses kemarin tapi lambat karena kapalnya besar tapi baterainya kecil. Itu yang pertama, tapi saya sudah langsung ke pabrik, saya sama KSAL. Jadi sudah tidak ada masalah lagi, tapi yang kedua, ketiga terus," jelas Ryamizard.
Sebagaimana diketahui, kapal selam jenis ini atau kapal selam ketiga sedang dibuat di PT PAL kerja sama alih teknologi Indonesia dengan Korea Selatan. Masih ada satu kapal selam lagi yang masih dalam tahap produksi. Kapal selam yang diproduksi PT PAL diawasi langsung perusahaan DSME asal Korea Selatan, ucap Menhan.
Kapal selam pertama dan kedua dibangun di perusahaan pembuatan kapal Korsel, DSME. Lalu kapal selam ketiga dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia, Surabaya bekerja sama dengan DSME Korsel.
Penamaan Nagapasa pada kapal selam TNI AL diambil dari anak panah Indrajit dan diyakini mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, melindungi kehormatan serta keselamatan bangsa dan menegakkan hukum di perairan Indonesia.
Sumber : http://sp.beritasatu.com/