Panglima TNI Wisuda 716 Prajurit dan Bhayangkara Taruna TNI - Polri - Radar Militer

03 November 2017

Panglima TNI Wisuda 716 Prajurit dan Bhayangkara Taruna TNI - Polri

Wisuda Prajurit dan Bhayangkara Taruna TNI - Polri
Wisuda Prajurit dan Bhayangkara Taruna TNI - Polri 

Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mewisuda 716 prajurit dan bhayangkara taruna di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Kamis.
Nurmantyo didampingi Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Taufiqoerrohman, dan Wakil Kepala Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin.
Wisuda itu menandai akhir masa pendidikan dasar terintegrasi kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian Tahun Akademik 2017.
Dalam silabus pendidikan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian, para taruna menempuh empat tahun pendidikan dan tahun pertama adalah masa integrasi mereka di Kampus Akademi Militer, yang dikenal dengan tahap Chandradimuka.
Sebelum tahap di Resimen Chandradimuka itu mereka kecap, mereka mengikuti pendidikan dasar integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian selam tiga bulan, pada 8 Agustus-1 November 2017.
Selanjutnya 435 prajurit taruna selama sembilan bulan ke depan masih menjalani pendidikan lanjutan di Resimen Chandradimuka Akademi TNI Magelang, sedangkan 281 bhayangkara dua taruna meneruskan pendidikan lanjutan di Akademi Kepolisian di Semarang.
Prajurit taruna dan bhayangkara taruna yang mengikuti wisuda terdiri atas 230 taruna (18 perempuan) Akademi Militer, 105 taruna Akademi TNI AL (11 perempuan), 100 taruna Angkatan Udara (10 perempuan), dan 281 taruna Akademi Kepolisian (35 perempuan).
Nurmantyo mengatakan, pendidikan dasar integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian untuk membentuk para prajurit TNI dan bhayangkara kepolisian secara bersama-sama membangun semangat integrasi.
Selain itu, katanya pendidikan dasar integrasi kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian agar para taruna Akademi TNI maupun Akademi Kepolisian memiliki pengetahuan dan keterampilan profesi keprajuritan serta kesamaptaan jasmani untuk dapat mengikuti latihan dasar lanjutan di akademi angkatan dan akademi kepolisian.
Menurut dia pendidikan dasar integrasi kemitraan bersama diberikan agar para taruna dan taruni dari ketiga angkatan dan kepolisian mempunyai sikap dan perilaku keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ia mengatakan taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian merupakan pemuda/pemudi pilihan yang disiapkan menjadi calon pimpinan TNI dan Kepolisian Indonesia pada masa depan.
"Agar mampu mengemban tugas negara, taruna harus ditempa dalam berbagai tahapan, ditempa lalu pematangan kepemimpinan secara bertahap dan berkelanjutan, untuk mencapai cita-cita tersebut para prajurit taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian dituntut dapat mewujudkan semangat kebersamaan dan membangun soliditas antara TNI dan Polri," katanya.
Panglima TNI : Pendidikan Integrasi Bangun Kebersamaan TNI-Kepolisian Indonesia
Pendidikan integrasi taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian Indonesia dapat membangun kebersamaan TNI-Kepolisian Indonesia, sehingga ke depan akan mampu melaksanakan tugas demi menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia, kata Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
"TNI dan Polri sebagai alat pertahanan dan keamanan harus dilandasi dengan semangat kebersamaan, kekompakan, rasa setiakawan, senasib dan seperjuangan," kata dia, saat memimpin upacara wisuda 717 Taruna-Taruni Akademi TNI dan Akademi Kepolisian, di Lapangan Sapta Marga Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.
Siaran pers yang diterima di Jakarta, Nurmatyo menjelaskan, tujuan pendidikan integrasi taruna Akademi TNI dan Kepolisian Indonesia, di antaranya untuk membentuk calon prajurit taruna Akademi TNI yang menjiwai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI serta calon bhayangkara taruna Akademi Kepolisian yang menjiwai Tribrata dan Catur Prasetya.
Turut mendampingi Nurmantyo, Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahtanjo, Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Taufiqoerrohman, dan Wakil Kepala Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin.
"Semangat integrasi keprajuritan dan Bhayangkara memiliki pengetahuan dan keterampilan profesi yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki kesemaptaan jasmani untuk dapat mengikuti pendidikan selanjutnya di Akademi Angkatan Matra masing-masing," ujar dia.
Menurut dia, tantangan tugas TNI dan Kepolisian Indonesia ke depan semakin berat dan kompleks. Dihadapkan dengan kondisi global, regional maupun Nasional menuntut kewaspadaan dan kesiapan yang optimal guna membentuk postur kekuatan pertahanan dan keamanan negara yang andal.
"Untuk itu, waspadai bentuk-bentuk upaya memecah belah soliditas TNI dan Polri," katanya.
Dia juga menuturkan bahwa, TNI dan Kepolisian Indonesia harus mampu membangun kredibilitas dan integrasi dalam mengawal keutuhan bangsa. Dengan kekompakan serta sinergitas TNI dan Pori, maka berbagai persoalan bangsa terhadap NKRI akan dapat teratasi dengan baik.
"TNI dan Polri harus mampu menjaga keselamatan bangsa dan negara ini. Oleh karenanya, TNI dan Polri harus bersikap netral serta berkonsentrasi pada fungsi pertahanan dan keamanan," kata Nurmantyo.
Upacara wisuda taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian, dimeriahkan dengan berbagai demontrasi yang menarik seperti kolone senapan, atraksi bongkar pasang senjata, kemampuan bela diri militer dan senam balok. Para Taruna-Taruni mampu memukau perhatian para penonton yang hadir.
Adapun 717 taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian yang dilantik, terdiri dari 230 taruna Akademi Militer 230 (18 perempuan), 105 taruna Akademi TNI AL (11 perempuan), 100 taruna Akademi TNI AU (10 perempuan) serta 282 taruna Akademi Kepolisian 282 (35 perempuan).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb