Tu-160M2 White Swan, Pembom Strategis Rusia yang Bikin Kuatir AS - Radar Militer

15 November 2017

Tu-160M2 White Swan, Pembom Strategis Rusia yang Bikin Kuatir AS

Tu-160M2 White Swan
Tu-160M2 White Swan 

Rusia memang punya program pembom masa depan PAK-DA, tetapi sebenarnya yang paling mengkuatirkan Amerika Serikat adalah rencana Rusia untuk memoles pembom strategis Tu-160 Blackjack menjadi varian terbaru Tu-160M2 yang prototipenya akan mulai terbang pada bulan Februari 2018. Saat ini Rusia hanya mengoperasikan 16 unit Tu-160 setelah sisanya harus dihancurkan sebagai bagian dari program pembatasan senjata nuklir dengan Amerika Serikat.
Saat ini pabrik Kazan Aviation telah menyelesaikan satu unit Tu-160M2 dengan kode nomor (Bort) 804 dan dalam tahap persiapan untuk uji terbang. Tu-160M2 akan jadi bagian dari program penambahan senjata strategis dalam rencana modernisasi 2018-2025. Membangun kembali Tu-160M2 juga merupakan tantangan besar karena lini produksinya sudah tutup, artinya Kazan harus mempelajari cetak birunya kembali dan memulai segalanya dari awal.
Walaupun bentuknya sama, Tu-160M2 akan dilengkapi mesin baru NK-32-02 untuk membuatnya lebih efisien, hemat bahan bakar, dan terbang lebih jauh. 50 pesawat yang akan dipesan baru bukanlah hal yang mustahil bagi Rusia, walaupun para pengamat mengatakan bahwa jumlah 30 unit lebih realistis. Kazan sendiri diperkirakan sanggup membangun dua sampai tiga pesawat tiap tahunnya, atau 10 tahun masa order untuk memenuhi pesanan Rusia.
Tu-160M2 akan ditugaskan untuk membawa rudal jelajah nuklir yang siap dikirimkan kemanapun musuh-musuh negara Rusia menunggu. Dengan kemampuan melesat sampai 2 kali kecepatan suara, Tu-160 akan terbang ke garis perbatasan untuk kemudian melepaskan muatannya, tanpa perlu memasuki wilayah udara Amerika Serikat misalnya. Sisanya, rudal jelajah yang akan membereskannya.
Biarpun Tu-160 adalah senjata strategis, Rusia menggunakan pendekatan yang sama dengan Amerika Serikat saat menggelar pembom strategis ini. Buktinya, Tu-160 sudah pernah ditugaskan melakukan misi taktis menyerang sasaran musuh di Suriah.
Pada tahun 2015, Tu-160 melaksanakan penerbangan dari Rusia ke Suriah non stop sejauh 12.000km lebih, lepas landas dari Pangkalan Olenogorsk dan terbang melintasi Norwegia, Iran dan Eropa untuk mengantarkan muatannya, rudal jelajah MKB Raduga H-101 untuk menghantam posisi ISIS. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb