C-17A Globemaster III |
Seperti halnya Ilyushin Il-76MD, pesawat angkut dengan label strategic and tactical airlifter C-17A Globemaster III juga sudah sering wara-wiri ke Indonesia. Seperti pada saat kunjungan beberapa pejabat penting Amerika Serikat, C-17A acap kali dikerahkan sebagai pesawat angkut logistik yang memuat mulai dari kendaraan anti peluru VIP sampai helikopter utility UH-60 Black Hawk. Namun, kali ini ada pemandangan yang berbeda di Lanud Ahmad Yani, Semarang pada Senin siang (18/12/2017).
Satu unit C-17A Globemaster III telah mendarat di basis Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad). C-17A Globemaster III milik AU AS dengan nomer registrasi AFRC 30603 tersebut tiba di Indonesia dengan membawa pesanan special yang kehadirannya banyak dinanti, yakni gelombang perdana pengiriman tiga unit helikopter tempur AH-64E Apache Guardian buatan Boeing. Indonesia seperti diketahui telah memesan delapan unit AH-64E Apache Guardian Block III pada tahun 2014 silam.
C-17A Globemaster III sendiri tak asing dimuati AH-64 Apache, secara teknis ruang kargo C-17 memang mampu dimuati sampai tiga unit helikopter AH-64 Apache. Selain tentunya AS, Inggris juga mengoperasikan C-17 untuk membawa AH-64 Apache menuju medan tempur di Irak dan Afghanistan. Selain konfigurasi untuk membawa tiga Apache, ruang kargo C-17 Globemaster dengan panjang 27 meter, lebar 5,5 meter dan tinggi 3,76 meter, juga dapat dimuati satu unit helikopter angkut berat CH-47 Chinook.
AU Inggris selaku pengguna 8 unit C-17 menyebut bahwa pesawat ini dapat membawa tiga rantis lapis baja, atau sekaligus bisa dimuati 13 unit Land Rover. Bahkan yang lebih ekstrem, satu unit MBT (Main Battle Tank) M1 Abrams dengan bobot 70 ton sanggup masuk ke ruang kargo C-17. Maklum saja, total payload yang dapat dibawa C-17 Globemaster mencapai 77,5 ton.
Distribusi payload dalam ruang kargo dapat diatur dalam 18 posisi palet, kemudian dalam konfigurasi Container Delivery System (CDS) dapat dibawa 40 kontainer yang dapat diterjunkan dari udara lewat sistem LAPES (Low Altitude Parachute Extraction System) drops.
Bagi Amerika Serikat, yang total memiliki 213 unit C-17 dalam berbagai varian, menjadikan pesawat bermesin 4 × Pratt & Whitney F117-PW-100 turbofans ini sebagai tulang punggung operasi lintas udara. Dalam satu kali terbang, C-17 dapat membawa 102 pasukan para. Dalam operasinya, C-17 hanya butuh satu orang loadmaster, sebagai perbandingan C-130 Hercules masih membutuhkan tiga orang loadmaster. Dengan modal sistem quick off loading dan unloading maka kemampuang bongkar muat pada Globamaster relatif cepat. Sementara kapasitas yang dibawa bisa empat kali lebih besar dari C-130 Hercules.
Selain dioperasikan AS, C-17 kini juga digunakan oleh Inggris, Australia, Kanada, Qatar, India, Uni Emirat Arab dan NATO. sejak diproduksi tahun 1991 sampai 2015, sudah 279 unit C-17 yang berhasil dirilis ke pasar. Meski sebatas keinginan, saat Panglima TNI dijabat Jenderal Gatot Nurmantyo, pernah terucap keinginannya agar TNI bisa memiliki Globemaster. Selebihnya pamor C-17 Globemaster di Indonesia terasa kalah bersaing dengan Airbus A400 Atlas yang telah dipilih oleh Kementerian Pertahanan. (Gilang Perdana)
Sumber : http://www.indomiliter.com/