![]() |
Ka-226T Rusia |
Kalau pembaca melihat sosok heli Ka-226T, pasti sepakat kalau helikopter ini bukan yang tercantik di kelasnya, atau boleh dikata buruk rupa. Bayangkan saja desainnya yang mengotak, dengan hidung yang kecil, ekor yang pendek tapi ganda dengan konfigurasi H, dan dengan rotor bersusun yang memang khas desain biro helikopter Kamov. Roda pendaratnya bahkan tidak disiapkan di bawah bodi, tetapi justru di samping, menggantung pada pod kecil di kiri-kanan atas bodi helikopter.
Namun di balik sosoknya yang kuno, Ka-226T didesain sebagai helikopter angkut ringan-sedang yang sangat modern. Bagian ruang kargonya bisa dilepas-pasang, sehingga Ka-226T bisa dikonfigurasi secara cepat, apakah mau digunakan untuk angkut, SAR, atau medik udara, dan bahkan membawa persenjataan dan penerjun payung.
Dengan konfigurasi rotor susun dan mesin ganda, Ka-226T memiliki manuverabilitas yang sangat baik di wilayah ketinggian tinggi dan kestabilan yang sangat baik serta mudah diterbangkan. Daya angkutnya yang mencapai satu ton dan enam orang prajurit membuat Ka-226T ideal dijadikan sebagai helikopter penghubung antar markas serta membawa kargo yang sifatnya ringan setelah didistribusikan ke pangkalan besar.
Tidak mengherankan bila dikutip dari Indiatimes (24/11) bahwa militer India membeli 200 unit Ka-226T. Sesuai syarat Make in India, 40 unit saja yang diimpor langsung dari Rusia, 140 sisanya akan dibuat oleh India sendiri di pabrik dan fasilitas perawatan yang dibuat khusus untuk Ka-226T.
Pabrikan HAL (Hindustan Aeronautical Limited) bekerjasama dengan Rosoboronexport dan Russian Helicopters sudah membentuk perusahaan modal gabungan untuk membuat Ka-226T di India untuk kebutuhan AD India saja, dan proses produksinya akan berlangsung selama 9-10 tahun, membuka lapangan kerja baru di India. India juga akan memperoleh hak untuk menjual Ka-226T ke pembeli asing.
AD India sendiri membeli Ka-226T sebagai pengganti HAL Cheetah atau helikopter SA-315B Lama yang dikembangkan dari basis helikopter Alouette II dan III buatan Perancis yang terkenal andal digunakan di pegunungan tinggi, serta diproduksi secara lisensi di India.
Ka-226T dan Cheetah memiliki kemampuan angkut kargo yang serupa, tetapi belum diketahui secara pasti apakah Ka-226T akan memiliki performa yang serupa dengan Cheetah yang digantikannya. Yang jelas, HAL juga berharap bahwa Ka-226T versi lokal akan menjadi cerita sukses kedua bagi produk helikopter HAL karena sampai saat ini HAL masih menerima pesanan baru untuk Cheetah yang sudah diproduksi selama lebih dari 40 tahun lamanya. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com/