Magpul Masada, Satu Senapan Serbu dengan Dua Nama - Radar Militer

06 Desember 2017

Magpul Masada, Satu Senapan Serbu dengan Dua Nama

Magpul Masada
Magpul Masada 

Magpul membangun satu desain baru senapan serbu dengan menginisiasi proyek berkode ACWS (Adaptive Combat Weapon system). Dinamai adaptif, karena Magpul memiliki visi bahwa senjata yang mereka hasilkan akan mampu dikonfigurasi menjadi berbagai macam pakem sesuai kebutuhan misi dari end-user, dengan komponen yang dibuat seminim mungkin. Kemampuan adaptif yang disasar juga mencakup kemampuannya untuk berganti laras, sama seperti FN SCAR bahkan bisa lebih cepat lagi. Magpul mengumumkan proyek ACR pada pameran bergengsi SHOT Show 2007.
Untuk mencapai level kesamaan dan fleksibilitas tertinggi, Magpul Masada didesain untuk dibuat dengan komponen sesedikit mungkin yang modular, dalam artian bisa dipertukarkan. Dan hasilnya, Masada bisa dibagi kedalam 7 modul, mulai dari upper receiver, lower receiver, operating group (bolt, bolt carrier, recoil assembly), laras dan sistem piston, handguard, dan popor.
Dimulai dari modul upper receiver, Magpul memilih blok alumunium 7000 series yang merupakan aircraft grade alumunium, ‘dipahat’ dari satu blok alumunium tunggal tanpa sambungan untuk menjamin rigiditas maksimal dan memperpanjang umur upper receiver yang paling sering kena gesekan blok carrier. Di sisi atas, terdapat rel Mil-Std 1913 Picattinny sebanyak 37 slot, tak terputus dari depan ke belakang untuk menawarkan fleksibilitas pemasangan optik yang maksimal. Combo optik dapat dilakukan dengan mudah, sesuai preferensi pengguna.
Di sisi depan, terdapat flip-up sight, berupa tiang pejera yang dilindungi ‘kuping’ seperti layaknya M16. Magpul memang tidak memiliki lubang buang kelongsong ambidextrous seperti halnya G36, AUG, atau XM8, tapi tuas pengokangnya berada di sisi kanan dan kiri depan senapan, jadi bisa diakses dengan baik oleh penembak normal maupun kidal.
Pindah ke sisi dalam, Magpul menerapkan teknik pembangunan sisi dalam receiver yang revolusioner. Pada Masada, terdapat satu rangka berbahan baja yang menempel ke sisi dalam upper receiver, berbeda dengan senapan serbu generasi pendahulu yang rel untuk mekanismenya dibangun dan dicetak langsung ke receiver. Rangka ini menjaga agar kerusakan pada receiver tidak mempengaruhi kinerja senapan, atau sebaliknya.
Trunnion (tempat menempel pangkal laras) ditempelkan ke rangka, tidak langsung ke upper. Pada gilirannya, sistem rel untuk pemasangan aksesoris juga ditempelkan ke trunnion, bukan ke laras sehingga laras bisa menggantung bebas (free float) untuk menjamin akurasi pada tingkat yang paling maksimal. Larasnya sendiri tidak dikrom seperti pada proses pembuatan laras kebanyakan, tetapi melalui proses nitrifikasi sehingga minim lubang-lubang mikro yang dapat mempengaruhi akurasi.
Pindah ke sistem boltnya, Masada menggunakan bolt dengan 8 lug radial, atau populer dikenal dengan bolt kaki seribu serupa yang digunakan oleh M16/M4. Bolt carrier, bolt, dan pegas pengembali didesain untuk menjadi satu modul agar tidak mudah jatuh dan hilang di medan penugasan.
Dengan sistem pengoperasian gas, saat senapan ditembakkan, gas menekan piston diatas laras yang kemudian mendorong bolt carrier, membawa bolt terbuka dari posisi kunciannya, ekstraktor membuang kelongsong sisa, bolt carrier bergerak terus ke belakang sampai pegas pengembali memiliki inersia yang cukup untuk mendorong carrier kedepan sembari memasukkan peluru baru kedalam kamar.
Sementara soal ergonomi, usahlah ditanya. Popor Masada, sama halnya dengan SCAR, mampu disetel ketinggian sandaran pipinya, disesuaikan panjangnya, atau dilipat pada saat tidak digunakan/ dibawa pada saat penerjunan. Khusus untuk varian tembak jitu, tersedia opsi popor PTR-S yang memiliki setelan ketinggian bantalan pipi yang lebih baik.
Walaupun memiliki fitur kemiliteran, Magpul menyadari posisinya yang sudah terlambat masuk ke gelanggang. Dibanding menghabiskan energi untuk masuk ke pasar militer, Magpul memilih menjual paten Masada versi sipil (semi auto) ke pabrikan Bushmaster yang merilisnya sebagai Bushmaster ACR. Sebagai akibatnya, senapan serbu ini seperti mengalami krisis identitas karena dikenal dengan dua nama.
Banderol harganya? Antara $2.000-5.000, terhitung mahal, karena dengan harga sejumlah itu sudah dapat memperoleh 2 unit senapan semiotomatis dari keluarga AR-15. Terakhir Magpul menyertakan Masada dalam kontes individual combat rifle yang akan menggantikan M4 sebagai senapan serbu standar AD AS walaupun akhirnya kalah.
Bushmaster sendiri terus mengembangkan ACR sampai ke versi SBR (Short Barelled Rifle), dimana pemilik ACR lama dapat mengubahnya ke SBR dengan membeli kit tambahan. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb