DF-21D |
Situs The American Conservative, 29 November 2017, menulis bahwa masa kejayaan kapal induk telah berlalu, setelah China berhasil membuat rudal DF-21D (Dong Feng-21D) yang disebut-sebut sebagai pembunuh kapal induk. DF-21D merupakan Anti Ship Ballistic Missiles (ASBM) pertama di dunia dan sulit dihentikan.
Rudal DF-21D dipandu oleh radar over-the-horizon, jaringan satelit baru, dan bahkan mungkin pesawat tak berawak atau kapal komersial. Rudal ini memiliki hulu ledak yang mampu bermanuver untuk mengalahkan sistem pertahanan rudal. DF-21D menghantam kapal induk dengan kecepatan hipersonik 12 Mach atau 14.800 km/jam.
Rudal balistik anti kapal DF-21D memiliki jangkauan yang jauh, 2.000 km. Jangkauan ini membuat gugus tempur dan pesawat tempur yang menjadi sayap kapal induk tidak berkutik. Sayap tempur kapal induk Amerika, F/A-18 dan F-35 Joint Strike Fighter hanya dapat terbang sejauh 900-1.000 km.
Rudal Dong Feng-21D dibawa oleh truk khusus Wanshan WS2600 konfigurasi ban 10x8. Truk ini dilengkapi dengan sistem inflasi ban sentral, yang meningkatkan mobilitas di berbagai jenis medan, seperti lumpur, dan salju. Mobilitas ini membuat keberadaan DF-21D sulit dideteksi.
Sumber Pentagon menyebutkan bahwa China telah menempatkan banyak, mungkin ratusan, rudal balistik anti kapal DF-21D yang siap beraksi. Salah satu laporan terpercaya menyebutkan bahwa China membangun 1.227 DF-21D yang siap mengirim kapal induk Amerika Serikat ke dasar laut.
Dong Feng-21D merupakan kartu As China untuk melumpuhkan armada kapal induk Amerika Serikat. Rudal balistik anti kapal ini disebut-sebut sangat akurat dengan CEP (circular error probability) 30 m. China kini sedang mengembangkan DF-26, yang memiliki jangkauan lebih jauh. (Mahanizar Djohan)
Sumber : TSM