Boeing B-52 Stratofortress, Pembom Jarak Jauh AS yang Terlibat Berbagai Konflik dari Perang Vietnam Hingga Suriah - Radar Militer

25 Januari 2018

Boeing B-52 Stratofortress, Pembom Jarak Jauh AS yang Terlibat Berbagai Konflik dari Perang Vietnam Hingga Suriah

Boeing B-52 Stratofortress
Boeing B-52 Stratofortress 

Pesawat pembom B-52 usianya sudah tua dan terlibat di hampir semua perang dan konflik seperti Perang Vietnam hingga konflik di Irak dan Suriah, namun Amerika Serikat masih mengandalkannya menghadapi ancaman Korea Utara.
Apa kelebihannya sehingga mampu bertahan di usianya yang lebih setengah abad?
B-52 atau disebut juga Stratofortress merupakan pesawat pembom dengan kemampuan terbang jarah jauh. Ia didesain oleh Boeing pada tahun 1948 dan terbang pertama kali di tahun 1952.
Pesawat ini untuk pertama kali menjalankan tugas militer nya tahun 1955. Aslinya pesawat ini didisain untuk membawa bom atom dengan kemampuan menjangkau wilayah Uni Sovyet saat itu, seperti dikutip dari situs Britananica.com.
Seiring berjalannya waktu, B-52 membuktikan dirinya dapat beradaptasi untuk berbagai misi. Puluhan B-52 tetap dapat beroperasi menjalankan tugasnya hingga memasuki awal abad 21.
B-52 memiliki sayap dengan panjang 56 meter. Adapun panjang pesawat 49 meter dan memiliki 8 mesin jet yang ditaruh di kedua sayapnya.
Kecepatan terbang mencapai 17 ribu atau 960 kilometer per jam. Dan saat terbang sekitar seratus kaki di atas permukaan tanah, ia mampu terbang dengan kecepatan 600 kilometer per jam.
Dalam bentuk aslinya, B-52 membawa 6 awak dan di bagian ekor ada senjata yang dikendalikan, namun tahun 1991 senjata itu dihapus dan kapasitas kru dikurangi menjadi lima orang.
Antara tahun 1952 hingga 1962 Boeing membuat B-52 dengan delapan versi dengan memiliki kemampuan berbeda-beda. B-52B misalnya, memiliki kemampuan terbang jarak jauh dan memiliki senjata nuklir.
Sementara versi C hingga F, jangkauan pesawat diperbesar dengan memperbesar kapasitas bahan bakarnya. Pesawat ini mampu membawa sejumlah bom konvesional.
Di awal tahun 1965, pesawat B-52D dan B-52F terbang ke pangkalannya di Guam, Okinawa dan Thailand dan kemudian menjatuhkan bom di utara dan selatan Vietnam.
Tahun 1991, saat Perang Teluk Persia pecah, B-52G terbang dari Diego Garcia di Samudera India untuk menyerang Irak.
Pesawat B-52H digunakan saat pecah konflik Bosnia dan Kosovo tahun 1990a dan juga saat Perang Afganistan tahun 2001 hingga 2014.
Pesawat pembom B-52H juga terlibat dalam menggempur ISIS di Irak dan Suriah.
Pesawat pembom B-52 mungkin satu-satunya yang terlibat di hampir semua misi Amerika Serikat dalam perang maupun konflik.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb