T-50 Golden Eagle Rusak Saat Dikirim, Thailand Tuntut Korea Selatan - Radar Militer

24 Januari 2018

T-50 Golden Eagle Rusak Saat Dikirim, Thailand Tuntut Korea Selatan

T -50 Golden Eagle
T -50 Golden Eagle 

Awalnya adalah Angkatan Udara Thailand yang berniat menambah armada pesawat jet latih lanjut/ tempur T-50 Golden Eagle karena puas dengan kinerjanya. AU Thailand sudah memiliki empat unit varian T-50TH yang dibeli pada 2015, lalu kemudian pada 2017 tandatangan kontrak lagi untuk membeli 8 pesawat T-50TH tambahan senilai US$ 260 juta.
Varian T-50 milik AU Thailand sudah dilengkapi dengan radar Elbit EL/M-2032 dan MIL-STD-1760 serta sudah dilengkapi arsitektur datalink link 16, menjadikannya varian T-50 paling canggih yang diadopsi, melebihi varian T-50 milik TNI AU.
Nah, seperti diberitakan oleh Defense Studies (16/1), awalnya sebenarnya jadwal pengiriman pertama T-50 tambahan itu adalah pada Maret 2018, namun pabriknya yaitu KAI berinisiatif mempercepat penyerahan, tentu agar pemesan merasa puas. Maka, dua unit yang sudah selesai pun dikirimkan dengan penerbangan feri dari Korea Selatan menuju Thailand.
Namun malang tidak dapat ditolak, dua pesawat T-50 itu ternyata dihadang oleh cuaca buruk di tengah perjalanannya, bahkan masuk ke dalam turbulensi berat pada 8 Januari 2017. Sebagai akibatnya, kedua pilot dari Korsel terpaksa mendaratkan T-50 itu di bandara Kuantan, Malaysia. Teknisi dan pilot yang memeriksa pesawat selepas mendarat menemukan sejumlah kondisi tidak normal yang membutuhkan inspeksi lebih lanjut.
Inspeksi tersebut menyebabkan upacara penyambutan yang sedianya diadakan di Pangkalan Udara Takhli di propinsi Nakhon Sawan terpaksa ditunda. Pabrikan Korean Aerospace Industries pun menyampaikan kabar yang lebih buruk lagi, mesin pesawat mengalami kerusakan pada beberapa komponen akibat air dan cuaca buruk.
Mendengar bahwa jet latih tempurnya yang gres sudah rusak sebelum diserahkan secara resmi, Kepala Staf AU Thailand Marsekal Johm Rungswang pun naik pitam. Ia menuntut agar KAI mengganti mesin-mesin T-50 yang sementara tertahan di Malaysia itu dengan mesin baru, dan itu tentu butuh waktu.
KSAU Marsekal Johm mengatakan bahwa kerusakannya terbatas, tapi ia tegas meminta bahwa pesawat harus dalam kondisi sempurna ketika diserahkan. Jadilah dua unit T-50 itu mangkrak sementara di Kuantan menanti mesin barunya. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb