Helikopter H145M |
Airbus Helicopters menawarkan heli militer H-145M kepada Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS). Airbus melihat peluang itu karena AD AS hingga kini belum menemukan heli yang pas untuk fungsi pengintai udara bersenjata. Padahal, program armed aerial scout (AAS) telah digulirkan AD AS sejak tahun 2013.
Berbicara kepada media di ajang Singapore Airshow 2018, Kepala Pemasaran Operasional Airbus Helicopters Christian Fanchini menyatakan, H145M dapat digunakan untuk menggantikan peran Bell Helicopter OH-58 Kiowa Warrior yang kini telah dipensiunkan oleh US Army.
Bagi AD AS sendiri, produk Airbus sebenarnya bukan hal asing. Sebelumnya, kesatuan darat ini telah punya pengalaman mengoperasikan UH-72 Lakota, heli latih dan guna lain yang dibuat berdasar basis varian sipil EC145.
Fanchini tidak menawarkan UH-72 AD AS untuk dipersenjatai, karena mesin yang digunakan kurang mendukung untuk hal itu. Ia menawarkan H145M yang ditenagai mesin Arriel 2E buatan Safran Helicopter Engines.
Airbus Helikopters melakukan perakitan Lakota di fasilitas produksi Columbus, Mississipi, AS. Fanchini menjelaskan, untuk produksi heli pengintai bisa saja dilakukan di tempat itu suatu saat kelak.
“Kalau Amerika Serikat memutuskan untuk membeli H145M, kami akan rakit heli ini di sana meneruskan kerja sama yang telah kami bangun melalui Lakota,” ujarnya.
H145M masuk dinas operasional sejak 2014. Sejauh ini pesanan terhadap heli varian militer ini sebanyak 29 unit. Terdiri dari Jerman 15 unit, Serbia 9 unit, dan Thailand 5 unit. (Roni Sontani)
Sumber : http://www.angkasareview.com/