 |
| BGM-109 Tomahawk |
Siapa tidak kenal dengan rudal BGM-109 Tomahawk? Rudal andalan pilihan para Presiden AS untuk melaksanakan serangan presisi atas infrastruktur ini begitu termahsyur karena kemampuannya untuk terbang mengikuti koordinat yang sudah dipesan, dan daya hancurnya letal. Kontraktornya yakni Raytheon terus memutar otak untuk membuat rudal buatannya ini relevan.
Dus, seperti dilaporkan oleh Military (4/4), Raytheon memodifikasi rudal Tomahawk Block IV untuk bisa menjadi rudal anti kapal, dan mereka berhasil. Ujicoba dari kapal perusak USS Kidd di dekat Pulau San Nicolas berhasil melepaskan Tomahawk yang terbang pada rute yang telah ditentukan, menuju sasaran berupa kapal kargo yang diubah jadi sasaran.
Rudal Tomahawk tersebut berhasil menumbuk kontainer kargo yang jadi sasaran yang harus dihancurkan. Kapten Joe Mauser dari AL AS yang menjabat sebagai manajer program Tomahawk mengatakan bahwa “Modifikasi ini menunjukkan kemampuan Tomahawk untuk menghancurkan sasaran yang bergerak, sehingga mengubah fungsinya dari yang tadinya hanya bisa menyerang sasaran statik menjadi sasaran yang dinamis.”
Saat ini Raytheon sedang mengerjakan modifikasi sistem pemandu agar Tomahawk bisa mengenali sasarannya sendiri, tanpa perlu dipandu sistem komunikasi yang terus memperbarui data sasaran. Apabila berhasil, rudal Tomahawk dengan jarak jangkau di atas 1.600 kilometer dapat menjadi rudal anti kapal yang sangat letal.
Kemampuan lain yang sedang dijajaki untuk Tomahawk adalah sebagai rudal panggilan atau “call for fire”. Tomahawk yang sudah diluncurkan dan terbang di udara dapat dipanggil dan merubah misinya sesuai dengan unit yang memanggil dan mengarahkan rudal itu menuju ke sasaran baru. Tomahawk akan terbang dan menukik jatuh tepat di sasaran yang diarahkan oleh Marinir AS. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com
