Roket Extended Range Artillery (EXTRA), Andalan Baru Militer Israel - Radar Militer

07 Februari 2018

Roket Extended Range Artillery (EXTRA), Andalan Baru Militer Israel

Roket Extended Range Artillery (EXTRA)
Roket Extended Range Artillery (EXTRA) 

IDF (Israeli Defence Force) atau militer Israel akan dimekarkan dengan pembentukan kesatuan artileri roket taktis di dalam strukturnya. Perintah pembentukan kesatuan roket taktis ini disampaikan sendiri oleh Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman, seperti dikutip dari Haaretz (2/2). Kesatuan artileri roket ini akan memiliki sistem senjata yang mampu menjangkau jarak sampai 300 kilometer.
Departemen Pertahanan Israel sudah menyetujui anggaran sebesar 500 juta dolar dan dianggap sebagai proyek militer baru. Kesatuan artileri roket taktis ini disiapkan untuk melaksanakan operasi serangan balasan atau preemtif atas pihak-pihak yang selama ini juga sering meluncurkan roket ke arah Israel.
Menteri Lieberman menyatakan bahwa teknologi roket dan rudal modern akan memampukan Israel untuk menghantam sasaran bernilai tinggi di negara tetangga tanpa perlu menggelar pesawat tempur yang mahal dan misinya berbahaya dengan akuisisi sistem rudal anti pesawat modern macam S-400.
Sistem senjata roket pertama yang akan jadi modal untuk kesatuan ini adalah IMI EXTRA (Extended Range Artillery), yaitu sistem roket buatan Israeli Military Industries yang punya jarak jangkau sampai dengan 150 kilometer. IMI EXTRA sendiri sebelumnya belum pernah digunakan oleh militer Israel dan justru diekspor untuk Azerbaijan dan juga Vietnam.
Setelah kesatuan roket baru itu menguasai taktik penggelaran roket EXTRA, maka selanjutnya kesatuan roket ini akan dilengkapi dengan sistem roket dengan jarak sampai dengan 300 kilometer seperti sistem LORA. Proyek pembentukan kesatuan artileri roket baru ini akan menghabiskan dana senilai US$ 2 milyar. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb