![]() |
Pesawat Intai Boeing 737-2X9 TNI AU |
Selama 30 tahun, TNI AU mengandalkan kekuatan pengintai udara pada Boeing 737-2X9 Surveiller, yang awalnya ditujukan untuk patroli maritim dengan modal radar SLAR (Side Looking Airborne Radar) dan fungsi radar udara sekunder. Namun nampaknya karir tiga Surveiller tersebut akan segera menghitung hari jika apa yang dituliskan Jane’s (7/2) benar adanya.
TNI Angkatan Udara dikabarkan sedang melakukan riset dan studi untuk mencari pesawat kodal (komando dan pengendalian) serta peringatan dini atau yang populer dikenal sebagai pesawat AEW & C (Airborne Early Warning & Control).
TNI AU sendiri belum menyebutkan pesawat AEW & C apa yang diinginkannya dalam studi awal ini, dan para petinggi TNI AU tengah berada di Singapura mengikuti Singapore Airshow 2018 untuk mempelajari opsi apa yang tersedia di pasar saat ini,
Jadi hitungan hari itu masih harus dikali 365 dan masih harus dikali x tahun lagi sampai ada yang pasti. Dan bila menyigi pengalaman pengadaan alutsista strategis TNI AU, bisa jadi realisasinya masih 4-5 tahun lagi.
Boeing 737-2X9 saat ini telah menerima sejumlah peningkatan kemampuan seperti penggantian mikroprosesor radar dan juga pemasangan sistem elektro optik L3 Wescam MX-15 untuk penginderaan jarak jauh. Tiga unit Boeing Surveiller plus satu Boeing 737-200 saat ini dipangkalkan di Skadron Udara 5, bersama dengan satu CN-235 MPA. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com