Gunship Mini AC-208B Eliminator |
Bila sebelumnya AU Amerika Serikat (USAF) telah menghibahkan 20 unit (plus 6 lagi dalam pemesanan) pesawat serang ringan A-29 Super Tucano untuk Angkatan Udara Afghanistan (AAF), kali ini USAF dikabarkan telah memesan tujuh unit pesawat ‘gunship’ berukuran mini senilai 86 juta dolar AS pada September 2017 silam.
Kontrak ini diberikan kepada perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Orbital ATK untuk memodifikasi pesawat sipil ringan serbaguna Cessna C-208B Grand Caravan menjadi pesawat intelligence, surveillance & reconnaissance (ISR) bersenjata. Proyek mulai dijalankan pada Januari 2018 dan pengerjaannya dilaksanakan di fasilitas perusahaan di Fort Worth, Texas.
Secara tampilan ‘mini gunship’ ini serupa dengan pesawat AC-208B yang dimiliki AU Irak dan AU Lebanon. Namun Orbital ATK telah meningkatkan lagi kemampuannya dan disebut sebagai AC-208 Block 2 dengan nama baru Eliminator untuk membedakannya dengan versi AC-208 Block 1 yang menggunakan nama panggilan Armed Caravan atau kadang disebut juga Combat Caravan.
Perbedaan nyata antara Armed Caravan dengan Eliminator terlihat pada jumlah senjata yang bisa diusungnya. Bila sebelumnya pesawat hanya bisa membawa satu unit rudal AGM-114 Hellfire, maka pada Eliminator bisa membawa dua rudal yang dipasang pada rel ganda pada cantelan di bawah setiap sayapnya. Pesawat juga bisa membawa sebuah tabung roket berpemandu kaliber 70mm tipe APKWS atau GATR.
Fitur unggulan utama yang disematkan oleh Orbital ATK ke dalam Eliminator adalah menara sensor MX-15D EO/IR laser designator terintegrasi dengan unit pengukuran inersia. Lalu sistem misi dengan unit micro prosesor kompak STAR, layar warna Avedon 18 inci, dan sistem kontrol penembakan yang terintegarsi. Tersedia juga data link dan sistem komunikasi VHF/UHF. Kemudian sistem pertahanan diri AAR-47/ALE-47 untuk peringatan dan penanggulangan rudal serta tambahan panel balistik untuk proteksi kompartemen kokpit dan misi.
Eliminator cocok digunakan sebagai pesawat serang ringan menghadapi perang gerilya (COIN) yang tak memiliki perangkat pertahanan udara yang mumpuni. Selain memiliki persenjataan yang cukup mematikan, biaya operasional dan perawatan pesawat jauh lebih murah dibandingkan menggunakan heli serang atau pesawat tempur/serang murni.
Dijamin tak sulit bagi AU Afghanistan untuk mengoperasikan dan merawat AC-208B Eliminator karena sebelumnya mereka telah mengoperasikan pesawat sejenis yakni 26 unit Cessna C-208B yang didatangkan mulai Oktober 2011 hingga Desember 2012. Varian tak bersenjata ini digunakan sebagai pesawat latih dan angkut personel serta logistik.
Saat ini AU Afghanistan tak memiliki kekuatan tempur udara yang mumpuni. Inventaris yang dimilikinya berupa empat C-130 Hercules, satu Boeing 727 untuk transportasi VIP lalu 18 unit pesawat ringan PC-12 dan beberapa helikopter Mi-17 dan Mi-24 tua buatan Rusia. Di luar itu Amerika Serikat juga membantu pengadaan 159 heli angkut UH-60A Black Hawk dan 56 heli ringan MD-530F Cayuse Warrior.
Seperti diketahui militer Amerika Serikat telah melakukan operasi selama 16 tahun di Afghanistan dan kini secara perlahan mulai mengurangi kekuatannya. Dalam menghadapi Taliban, AU Amerika Serikat sangat sering mengandalkan pesawat tanpa awak (UAV) bersenjata MQ-1 Predator dan MQ-9 Reaper yang biaya operasionalnya tak murah.
Dengan pemberian pesawat serang ringan A-29 Super Tucano dan AC-208 Eliminator ke Angkatan Udara Afghanistan, diharapkan mereka mempunyai lengan yang cukup kuat untuk menghajar dan mengeliminasi gerilyawan Taliban secara mandiri tanpa keterlibatan campur tangan militer Amerika Serikat secara langsung nantinya. (Rangga Baswara)
Spesifikasi AC-208 Eliminator:
- Panjang : 11,46 m
- Rentang sayap : 15,88 m
- Tinggi : 4,55 m
- Berat kosong : 2,14 ton
- Berat isi : 3,62 ton
- Mesin : Pratt & Whitney PT6A-114A turboprop
- Daya : 675 shp
- Kecepatan maks. : 344 km/jam
- Ketinggian maks. : 7.600 m
- Jangkauan : 1.982 km
- Senjata : 2 x AGM-114 atau 1 x tabung roket berpandu 70 mm
Sumber : http://www.angkasareview.com/