Malaysia Dikabarkan akan Beli JF-17 dari Pakistan? - Radar Militer

18 April 2018

Malaysia Dikabarkan akan Beli JF-17 dari Pakistan?

JF-17 Thunder
JF-17 Thunder  

Malaysia diberitakan sudah lama menaruh perhatian pada penempur multiperan JF-17 Thunder hasil pengembangan bersama Pakistan dan China. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan apakah negeri jiran akan mengakuisisi penempur mesin tunggal itu atau tidak.
JF-17 dibuat oleh Pakistan Aeronautical Complex (PAC) sejak 2008. Sementara di China, pesawat ini lebih dulu dibuat oleh Chengdu Aircraft Corporation (CAC) sejak 2007 dengan nama FC-1 Xiaolong (Fierce Dragon). Sekira 100 unit jet tempur ini telah diproduksi oleh kedua negara.
Desember 2015 Jane’s memberitakan, pejabat tinggi Malaysia telah berkunjung ke Islamabad dan melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan Kuala Lumpur mengakuisisi JF-17. Wacana berkembang, namun tidak ada keputusan disampaikan kepada publik mengenai hal itu.
Dan, pada hari pertama penyelenggaraan Defence Services Asia (DSA) di Kuala Lumpur, 16 April 2018, Jane’s kali ini mengutip pernyataan dari delegasi PAC. Dikatakan sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu, pemerintah Malaysia dan Pakistan sudah melakukan pembahasan penting mengenai potensi penjualan jet tempur itu untuk AU Malaysia (TUDM).
“Kami menaruh perhatian atas potensi permintaan dari Malaysia akan penempur hemat biaya,” ujar sumber.
Ditambahkan, belum ada pembicaraan serius mengenai hal ini. “Tetapi, melalui hubungan antar-pemerintah bisa kami jelaskan bahwa sudah ada pembicaraan tingkat dasar mengenai program JF-17,” tandasnya.
Pihak PAC menawarkan kolaborasi kemitraan dengan industri lokal Malaysia terkait transfer teknologi pembuatan suku cadang pesawat atau pemeliharaan pesawat. “Tentu saja skupnya nanti disesuaikan dengan seberapa banyak Malaysia membutuhkan penempur buatan kami,” jelasnya.
Malaysia berencana mengganti armada lama pesawat MiG-29 Fulcrum yang dioperasikan TUDM dengan penempur baru. Satu dekade lalu Kuala Lumpur mengumumkan rencana pembelian jet tempur baru kelas medium bermesin ganda . Namun program itu tersendat karena terkendala masalah anggaran.
Awal tahun 2017, Malaysia kembali mengumumkan niat membeli 18 jet multiperan generasi terbaru untuk mengganti Fulcrum. Sejumlah pabrikan pun menawarkan produknya, antara lain Saab dengan Gripen C/D, BAE Systems dengan Typhoon, dan Dassault dengan Rafale.
Ada pula tawaran dari KAI dengan FA-50, UAC dengan MiG-35, Chengdu dengan J-10, dan PAC dengan JF-17. (Roni Sontani)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb