Harimau Hitam Pindad |
PT Pindad dan FNSS Turki belum lama ini meluncurkan produk tank hasil kerjasamanya yakni prototipe Medium Tank yang dinamai Harimau Hitam (Pindad) dan Kaplan MT (FNSS). Harimau Hitam mempunyai berat sekitar 35-40 ton dengan ukuran panjang sekitar 7 meter dengan lebar bodi 3,2 meter dan mampu melaju pada kecepatan 70 km per jam sehingga cocok untuk melakukan serangan kilat (blitzkrieg) terhadap posisi musuh.
Selain dilengkapi dengan sejumlah senjata seperti senapan mesin otomatis dan pelontar granat, tank Harimau Hitam juga memiliki senjata utama berupa meriam Cockerill 105mm yang dapat menembakkan amunisi HE dengan mode non-direct-hit atau tembak lengkung sampai jarak 10 km.
Dalam pertempuran tank bertugas utama mendobrak pertahanan statis musuh sekaligus mendukung gerak maju pasukan infanteri kawan menggunakan gempuran meriam 105 mm dari jarak jauh.
Selain mampu melepaskan aneka proyektil, tank ini juga bisa menghantam lapis baja kelas berat, karena kanonnya bisa difungsikan sebagai gun launched anti-tank guided missile (GLATGM). Laras 105HP buatan CMI Belgia dapat memuntahkan rudal anti-tank berpemandu yakni Falarick 105, rudal yang masuk segmen GLATGM ini dapat menghajar sasaran sejauh 5.000 meter dimana hulu ledak kedua rudal Falarick 105 akan meledak setelah menembus lapisan armor (tandem hollow-charge).
Sebagai kendaraan tempur lapis baja yang berada di barisan terdepan, tank Harimau Hitam dalam taktik serbuan kilat bisa berjalan ngebut seraya melepaskan tembakan meriam dan senjata lainnya.
Agar tembakan selalu akurat, tank Harimau Hitam juga sudah dilengkapi dengan alat pengarah tembakan yang bekerja secara digital yakni sistem kontrol tembakan (FCS) terkomputerisasi dan komandan beserta penembak masing-masing dilengkapi dengan sistem pengamatan thermal yang stabil dengan pengintai laser jarak jauh.
Medium Tank Harimau Hitam mengadopsi teknologi sistem kewaspadaan mandiri, hunter killer system dan battle management system, yang memiliki tingkat perlindungan (proteksi) tinggi hingga pada level 5, dimana seluruh lambung baja di las dan dapat menggunakan pelindung/perisai tambahan.
Keunggulan sistem kontrol tembakan (FCS) terkomputerisasi, komandan beserta penembak yang masing-masing dilengkapi dengan sistem pengamatan thermal yang stabil dengan pengintai laser, maka operator senjata dalam tank tidak perlu melongok keluar untuk mencari sasaran tapi cukup melihat layar yang secara otomatis akan mencari sasaran dan menguncinya.
Dengan memakai kontrol tembakan (FCS), tank Harimau Hitam bahkan bisa mengunci beberapa sasaran sekaligus dan kemudian bisa menghancurkan sasarn secara beruntun menggunakan meriam dengan kondisi tank masih bergerak cepat. (Herru Sustiana)
Sumber : TSM