Mengenal Empat Senapan Andalan TNI yang di Produksi PT Pindad Bandung - Radar Militer

13 Juni 2018

Mengenal Empat Senapan Andalan TNI yang di Produksi PT Pindad Bandung

SS3 Pindad
SS3 Pindad 

PT Pindad sekarang memang bukan satu-satunya produsen senapan dan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) di tanah air.
Beberapa produksi senapan buatan Pindad kini dipakai oleh beberapa satuan militer dalam dan luar negeri tak hanya untuk polri dan TNI saja, tercatat senjata buatan Pindad kini telah diekspor ke sejumlah negara di lingkungan ASEAN dan negara sahabat lain.
Inilah 4 senjata yang telah diproduksi PT Pindad :
1. SS2-V2
Senapan ini diproduksi Pindad pertama kali pada tahun 2005 dan mulai digunakan oleh tentara Angkatan Darat Indonesia pada tahun 2006.
Senapan serbu ini merupakan pengembangan dari seri sebelumnya, SS-1.
Dibandingkan versi SS-1, SS-2 ini punya tingkat ketepatan lebih akurat dan bobotnya juga lebih ringan sehingga nyaman digunakan karena disesuaikan dengan ukuran badan orang Indonesia.
Desain SS2 merupakan asli rancangan Indonesia, berbeda dengan senapan SS1 varian awal yang merupakan lisensi FN Herstal, Belgia. SS2 PT Pindad selama proses produksi dilakukan perbaikan desain dan penambahan fitur.
SS2
SS2  

SS2 juga telah memiliki semua standar internasional (NATO) dan punya harga jual yang lebih murah dibanding senjata sejenis buatan negara lain.
SS2 memiliki ukuran amunisi 5.56 x 45 mm dan magasinnya bisa memuat hingga 30 butir peluru. SS2 juga mampu menembakan 700 butir peluru tiap menit.
Dengan senapan buatan PT Pindad ini, TNI berhasil menjuarai berbagai lomba menembak antar-negara dan yang terakhir pada ajang lomba Australia Army Skill-At-Arms Meeting (AASAM) selama 11 kali berturut-turut.
2. SS3
SS3 baru diperkenalkan pada tahun 2016 dan diklaim oleh Pindad bahwa senjata ini punya kemampuan di atas SS2.
SS3
SS3  

SS3 memiliki jarak tembak efeltif yang lebih jauh. SS3 bisa menembak sampai dengan jarak 600-800 meter.
Senapan serbu ini dirancang dengan gabungan dari sejumlah produk buatan Pindad maupun non-Pindad.
3. SPR-2 Kaliber 12,7 mm
SPR 2 adalah senapan tembakan tunggal runduk dengan fitur a malt baffle muzzle brake yang bisa mengurangi kekuatan hentakan dan membuat senapan ini 'mulus' saat beraksi.
Senjata ini juga dilengkapi dengan bipod yang tingginya dapat disesuaikan.
SPR dirancang sebagai senapan sniper sehingga mampu menembak dengan jarak efektif hingga 1-2 kilometer.
SPR 2
SPR 2  

Kemunculan SPR2 ini juga cukup membuat heboh dunia militer internasional, khususnya bagi para sniper. Di dunia tak banyak negara memproduksi senapan semacam ini, konon hanya 4 negara yang memproduksinya.
Ini karena SPR2 juga mampu menembus lapis baja pada kendaraan tempur sekelas panser atau kendaraan tempur yang tidak memiliki lapisan baja tidak terlalu tebal seperti tank.
Berkat kemampuannya yang hebat, Sniper SPR-2 juga masuk rekomenasi situs alutsista Weaponsystems.net, sejajar dengan senjata sejenis dari negara lain yang sudah tersohor lebih dulu di dunia.
4. SSBA (Senapan Serbu Bawah Air)
PT Pindad juga mengembangkan senapan serbu bawah air (SSBA) ini.
Pindad beekrja sama dengan Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI Angkatan Laut untuk proyek ini.
SSBA dirancang bisa mendukung pertempuran di dalam air.
SSBA
SSBA 

Meski senapan ini berada di bawah air, performa tembaknya sangat baik dan bisa diandalkan untuk peperangan bawah air.
SSBA menggunakan peluru kaliber 5,66 x 150 mm dengan berat senjata 4,5 kilogram.
Untuk di dalam air, tembakan efektifnya berjarak antara 20-30 meter di kedalaman air 5 meter, 10-20 meter di kedalaman air 20 meter dan 5-10 meter di kedalaman air 40 meter.
Jadi, kini di dalam lingkungan Angkatan Laut, pasukan yang ditugaskan bisa bertempur dengan SSBA sambil menyelam!
Teknologi canggih ini juga makin mengukuhkan nama PT Pindad sebagai salah satu produsen alutsista asal Indonesia yang diperhitungkan produsen senapan dunia. (Aulia Dian Permata)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb