Enam Sukhoi Su-24 Rusia Berhasil Diintersep Typhoon di Laut Hitam - Radar Militer

19 Agustus 2018

Enam Sukhoi Su-24 Rusia Berhasil Diintersep Typhoon di Laut Hitam

Typhoon
Typhoon 

Enam pesawat Rusia berhasil diintersep alias dicegat kedatangannya oleh jet tempur Typhoon di wilayah udara perairan Laut Hitam saat mendekati wilayah udara NATO. Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) mengatakan hal itu, Rabu (15/8/2018).
Dijelaskan, Typhoon diluncurkan ke udara pada Senin pagi dari Pangkalan Udara di Rumania ketika jet serang Su-24 Fencer milik AU Rusia terdeteksi oleh dua pilot Typhoon dari kesatuan 135 Expeditionary Air Wing (EAW).
Operasi pencegatan dilaksanakan oleh Typhoon melalui koordinasi dengan Enhanced Air Policing (EAP) yang digelar NATO.
Saat kejadian, enam pesawat Rusia terbang mendekati wilayah udara NATO. Padahal, lanjut keterangan RAF, biasanya pesawat-pesawat Rusia itu melakukan aktivitasnya pada malam hari sambil mengarah ke wilayah Krimea.
Menteri Pertahanan Rumania Mihai Fifor sebelumnya menyatakan, Rusia seringkali melaksanakan ‘provokasi’ di wilayah udara dalam beberapa bulan terakhir. Pencegatan oleh Typhoon terhadap pesawat Rusia bukan pertama kali terjadi.
RAF menempatkan empat jet Typhoon di Pangkalan Udara Mihail Kogalniceanu, wilayah tenggara Rumania untuk melaksanakan patroli udara dan pengamanan wilayah udara NATO.
Di pangkalan tersebut, Amerika Serikat juga menempatkan ratusan personel militernya.
Perkuatan militer dilakukan oleh NATO pasca dilaksanakannya aneksasi oleh Rusia terhadap Krimea pada 2014 silam.
Sejumlah negara menempatkan pesawat tempur di beberapa pangkalan yang disiagakan negara-negara pendukung. AU AS (USAF) misalnya, menempatkan empat F-15C di Pangkalan Udara Graf Ignatievo, Bulgaria berikut 300 personel militernya. Mereka melaksanakan tugas yang disebut Theater Security Package (TSP). (Roni Sontani)
Rusia Sebut Inggris Membual Cegat 6 Jet Su-24 di Atas Laut Hitam
Rusia membantah klaim Inggris bahwa Angkatan Udara Kerajaan itu mencegat enam jet militer Su-24 di atas Laut Hitam pada hari Senin. Moskow menegaskan, tak ada pesawat jet pembom Su-24 yang terbang di dekat wilayah udara anggota NATO pada hari itu.
Kementerian Pertahanan Rusia kepada kantor berita TASS mengatakan, pada hari Senin memang ada enam pesawat dari kelompok penerbangan Angkatan Laut Rusia divisi Laut Hitam untuk latihan rutin. Namun, intersepsi atau pencegatan seperti yang diklaim Angkatan Udara Kerajaan (RAF) Inggris hanya bualan.
"Setelah menyelesaikan tugas penerbangan mereka di wilayah yang ditentukan, pesawat Rusia melihat sebuah pesawat militer dari salah satu negara NATO pada jarak 30 kilometer," kata kementerian itu.
"Pesawat NATO tidak melakukan manuver apa pun; tidak menyimpang dari jalurnya dan tidak mendekati pesawat Rusia, yang menuju kembali ke pangkalan," lanjut kementerian tersebut melalui seorang juru bicara, yang dilansir Kamis (16/8/2018).
Sementara itu, RAF mengumumkan bahwa jet Eurofighter Typhoon-nya mencegat enam jet pembom Su-24 Rusia yang dekat dengan wilayah udara NATO di Laut Hitam pada 13 Agustus 2018. RAF mengklaim telah memaksa enam jet Moskow itu kembali ke pangkalannya.
"Jet, yang lepas landas dari pangkalan udara Rumania, membantu menghalangi agresi Rusia, meyakinkan teman-teman kita di Rumania, dan menjamin sekutu NATO dari komitmen kita untuk pertahanan kolektif," bunyi pernyataan RAF.
Ini bukan pertama kalinya Inggris mengklaim telah mencegat pesawat militer Rusia di daerah tersebut. Pada akhir Juli, dikatakan bahwa dua jet tempur Typhoon dikerahkan setelah jet Su-24 ditemukan di dekat wilayah udara NATO.
Jet-jet Inggris juga dilaporkan menanggapi pesawat Il-20 Rusia di atas Laut Hitam pada bulan Mei.
RAF telah hadir di Rumania sejak 2014 sebagai bagian dari apa yang disebut kegiatan "Assurance Measures" NATO. Aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat itu telah meningkatkan kehadirannya di Eropa Timur dan Baltik dalam beberapa tahun terakhir dengan dalih ada "ancaman Rusia".
Namun, Moskow telah berulang kali membantah bahwa Rusia memiliki rencana agresif terhadap tetangganya dan memperingatkan bahwa gerakan NATO membahayakan keamanan Eropa. (Muhaimin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb