Jepang Luncurkan Kapal Pertama Destroyer Kelas Baru - Radar Militer

01 Agustus 2018

Jepang Luncurkan Kapal Pertama Destroyer Kelas Baru

Destroyer Maya (DDG-179)
Destroyer Maya (DDG-179) 

Jepang telah meluncurkan kapal pertama destroyer peluru kendali kelas baru dengan kemampuan pertahanan rudal balistik, ditengah upaya para sekutu AS untuk terus meningkatkan pertahanannya terhadap ancaman rudal dari Korea Utara.
Dinamai "Maya" (DDG-179), kapal pertama dari dua kapal kelas 27DDG yang dipesan oleh Angkatan Maritim Pasukan Bela Diri Jepang (JMSDF) itu diluncurkan dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera di galangan kapal Japan Marine United di Isogo Ward di Yokohama, selatan ibukota Jepang Tokyo pada tangal 30 Juli, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Jepang. Kapal itu selanjutnya akan dilakukan pemasangan persenjataan dan peralatan lainnya.
Kapal kelas 27DD adalah evolusi dari kapal destroyer kelas Kongo yang merupakan turunan dari kapal destroyer AL Amerika Serikat kelas Arleigh Burke, tapi memiliki horizon radar yang lebih baik karena penempatan superstructure radar yang lebih tinggi dibanding dengan kapal destroyer AS tersebut.
Kapal destroyer dengan displacement 8200ton, panjang 170 meter, dilengkapi dengan sistem tempur Aegis Baseline J7 dan sistem radar Northrop Grumman AN/SPQ-9B, yang memberikan kemampuan untuk mendeteksi dan melacak sasaran rudal anti kapal berkecepatan tinggi yang terbang rendah dan sulit dideteksi dalam lingkungan yang penuh gangguan (heavy-clutter). Aegis Baseline J7 Jepang setara dengan standar Aegis Baseline 9/BMD 5.1 saat ini.
Kapal kelas baru itu akan mampu menembakkan rudal SM-3 Blok IIA yang saat ini dikembangkan bersama oleh Amerika Serikat dan Jepang untuk pertahanan rudal balistik, sementara negara Asia Timur Laut itu telah disebut-sebut sebagai pelanggan potensial untuk rudal SM-6 yang Dikembangkan untuk digunakan melawan sasaran udara, permukaan dan beberapa jenis rudal balistik. Dengan masuknya dua kapal destroyer 27DDG kelak, bersama dua kapal destroyer kelas Atago dan empat kapal destroyer kelas Kongo, Angkatan Maritim Pasukan Bela Diri Jepang akan mempunyai total delapan kapal perang yang dilengkapi dengan Aegis yang mampu menembakkan rudal SM-3 Block II.
Desain 27DDG akan dilengkapi dengan sistem propulsi combined diesel-electric and gas atau CODLAG. Dalam konfigurasi ini, mesin diesel untuk propulsi dan generator daya listrik digabungkan dalam suatu sistem tunggal, sehingga meningkatkan manajemen daya dan efisiensinya, mengurangi kebutuhan akan perawatan dan menurunkan biaya operasional. Hal ini diperlukan untuk memasok daya listrik secara terus menerus untuk menggerakkan kapal dan sebagai suplai daya untuk memenuhi kebutuhan akan energi yang terus meningkat dari radar dan sistem misi lain pada kapal destroyer rudal modern.
Surat kabar Jepang Mainichi Shimbun melaporkan sebelumnya bahwa destroyer 27DDG akan dilengkapi dengan Cooperative Engagement Capability atau CEC, dimana Jepang telah memperoleh persetujuan Departemen Luar Negeri AS untuk akuisisinya pada Agustus 2015 di bawah pengajuan Foreign Military Sales senilai $ 1,5 triliun yang termasuk dalam pengajuan itu adalah sistem Aegis Baseline 9, AN/SPQ-9B dan peralatan terkait untuk kedua kapal destroyer itu.
Dengan CEC kapal 27DDG akan mampu secara lebih cepat berbagai informasi dengan kapal perang lainnya, termasuk dengan kapal perang AS dalam krisis. Ini berarti kapal akan mampu menerima data penargetan berkualitas tinggi dari aset tempur lain dengan data link yang sesuai untuk mengarahkan rudal permukaan-ke-udara atau interseptor rudal balistiknya, bahkan ketika sasaran tersebut berada diluar jangkauan sensor kapal. Ini akan menjadi sangat penting sehubungan dengan peran utama kapal sebagai pertahanan udara dan rudal.
Surat kabar itu juga melaporkan bahwa Jepang tengah mempertimbangkan untuk melengkapi pesawat peringatan dini Northrop Grumman E-2D Hawkeye dengan CEC, yang akan menghubungkan sensor deteksi dan pelacakan pesawat itu dengan kapal perang untuk memberikan "kemampuan fire control terintegrasi" untuk kapal perang dan pesawat tempur untuk melawan ancaman udara dan rudal.
Jepang telah memesan empat pesawat E-2D Hawkeye, yang semuanya akan diserahkan pada tahun 2020.
Maya diperkirakan akan masuk kedinasan JMSDF pada tahun 2020, dengan kapal kedua yang belum diberi namanya, dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2019 dan diresmikan pada 2021. (Angga Saja - TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb