Ketua DPR RI Bambang Soesatyo |
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan Indonesia membutuhkan tambahan lusinan kapal selam untuk memperkuat pertahanan nasional. Sesuai dengan minimum essential force (MEF), setidaknya negara ini harus memiliki 12-16 unit kapal selam.
"Saat ini kita baru punya 5 unit kapal selam. Ke depan harus segera ditambah, karena kapal selam ini akan menjalankan tugas-tugas intelijen serta tugas khusus di bawah laut," terang Bamsoet, sapaan akrabnya, di Pangkalan Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok, Jakarta, Senin (30/07).
Kapal Selam KRI Ardadedali-404, yang digunakan pada proses penyematan brevet Hiu Kencana, memiliki panjang 61,3 meter, bobot 1.280 ton, dan mampu mencapai kecepatan 21 knot saat menyelam di bawah air. Selain itu, kapal selam ini mempunyai empat mesin diesel MTU12V493 dengan jarak mencapai 18.520 kilometer dan dilengkapi peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm serta peluru kendali antikapal.
"Sekali lagi selamat kepada Pak KSAL (Kepala Staf TNI Angkatan Laut), inilah kapal selam baru yang kita beli dari Korea dengan kecanggihan yang luar biasa. Saya juga berpesan kepada Kepala Bappenas agar persenjataan ke depan untuk ditingkatkan. Kalau sekarang masih pakai torpedo, harus ditingkatkan dengan rudal," tambah Bamsoet.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adjie menjelaskan sebagai salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista), kapal selam yang ada saat ini adalah milik bangsa dan rakyat Indonesia. Sedangkan TNI Angkatan Laut-lah yang merawat serta siap mengamankan kedaulatan dan keamanan NKRI.
"Saat ini kita menunjukkan kepada rakyat dan bangsa bahwa saat ini TNI AL mendapatkan satu alutsista yang siap dipakai untuk tugas-tugas mengamankan kedaulatan negara," tambahnya.
Di lambung Kapal Selam KRI Ardadedali-404, Siwi memimpin upacara penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana kepada 10 pejabat negara lainnya. Setelah terlebih dahulu ia juga menerima penyematan brevet Hiu Kencana di ruang Pusat Informasi Tempur (PIT).
Upacara penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan TNI AL, khususnya Satuan Kapal Selam, kepada seluruh tokoh, warga, serta jajaran TNI dan TNI Angkatan Laut yang berjasa, memberi perhatian, perjuangan, maupun pengorbanan bagi kejayaan TNI Angkatan Laut serta kemajuan dan pengembangan kapal selam.
Brevet Hiu Kencana sendiri merupakan simbol pengakuan terhadap profesionalisme prajurit kapal selam, dalam taktik dan teknik peperangan bawah permukaan laut, yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan jiwa korsa bagi para pemakainya.
Demikian juga personel pengawak di kapal selam, memerlukan berbagai kriteria khusus yang harus dipenuhi, baik dari aspek fisik, kesehatan kejiwaan dan kesamaptaan jasmani, serta mampu bekerja sama sebagai teamwork yang solid. Tuntutan kriteria ini menjadi pembeda antara prajurit kapal selam dengan prajurit yang berdinas di tempat lainnya.
Sumber : news.detik.com